Topikseru.com – Pada perdagangan hari ini Rabu 11 Juni 2025 Harga Bitcoin (BTC) melonjak dalam beberapa hari terakhir.
BACA JUGA: Harga Bitcoin (BTC) Naik 3,86% Bertengger di Level US$109.729 di Perdagangan Selasa 10 Juni 2025
Harga bitcoin membangkitkan kembali harapan untuk mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (All-Time High) yang baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan pergerakan harga terbaru, harga bitcoin kini hanya selangkah lagi menembus level resistensi di $110.000.
BACA JUGA: Harga Bitcoin (BTC) Menguat 0,26% dan Masih Bertahan di Level US$ 105.777
Namun, meskipun memiliki momentum yang kuat, Bitcoin mungkin kesulitan mencetak ATH baru jika mempertimbangkan faktor eksternal seperti laporan CPI yang akan segera dirilis.
Harga Bitcoin Naik 0,27% dalam Waktu 24 Jam
Pada 11 Juni 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $109,737 atau setara dengan Rp1.783.308.000, mengalami kenaikan tipis 0,27% dalam 24 jam terakhir.
Sepanjang periode ini, BTC sempat menyentuh level terendahnya di Rp1.763.480.218, dan harga tertingginya di Rp1.794.131.847.
Dilansir dari CoinMarketCap, kini kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar $2.18 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang turun 5% menjadi $54.57 miliar.
Keserakahan Investor Bitcoin Meningkat
Sentimen trader terhadap pasar Bitcoin belakangan ini menunjukkan tren meningkat, mengindikasikan optimisme yang bertambah.
Namun, pergeseran menuju sikap bullish ini bisa menjadi sinyal peringatan bahwa pasar mungkin sudah mendekati puncaknya.
Ketika Bitcoin masuk ke zona Greed (keserakahan), muncul kekhawatiran bahwa aset ini telah mengalami kondisi jenuh beli (overbought).
Secara historis, situasi seperti ini sering kali menjadi penanda bahwa harga Bitcoin sudah mendekati puncaknya dan bisa segera mengalami pembalikan arah.
Meskipun sentimen pasar saat ini mendukung kelanjutan tren naik, Bitcoin sering kali tetap mengalami kenaikan walaupun berada di zona keserakahan.
Sinyal yang beragam ini membuat investor menjadi bimbang, karena pola tipikal dari puncak pasar tidak selalu terjadi secara konsisten.
Halaman : 1 2 Selanjutnya