Topikseru.com – Pada 21 Juni 2025 mendatang, Bumi akan mengalami fenomena astronomi tahunan yang dikenal sebagai titik balik matahari musim panas atau summer solstice. Fenomena ini menandai awal musim panas di Belahan Bumi Utara dan secara teknis akan menjadi hari dengan durasi sinar matahari terpanjang dalam setahun.
Melansir laporan dari Space.com dan NASA, titik balik matahari terjadi ketika salah satu kutub Bumi – dalam hal ini Kutub Utara – miring paling ekstrem ke arah Matahari. Kemiringan ini membawa bagian utara planet lebih dekat ke sumber cahaya utama tata surya, sehingga menghasilkan lebih banyak sinar matahari sepanjang hari.
“Selama fenomena summer solstice, Matahari akan berada di posisi paling utara di langit dan seolah-olah berdiri tepat di atas kepala saat siang hari,” tulis EarthSky dalam laporannya.
Penjelasan Ilmiah: Kemiringan Bumi Jadi Kunci
Bumi berotasi pada poros yang miring sekitar 23,5 derajat terhadap bidang orbitnya mengelilingi Matahari. Kemiringan ini menyebabkan pergantian musim dan memengaruhi intensitas serta durasi cahaya matahari yang diterima oleh masing-masing belahan Bumi sepanjang tahun.
Pada 21 Juni, Belahan Bumi Utara menerima paparan sinar matahari paling intens karena kemiringan tersebut. Sebaliknya, Belahan Bumi Selatan justru mengalami titik balik musim dingin (winter solstice) dan memasuki musim dingin.
Hari Terpanjang, Malam Terpendek






