Scroll untuk baca artikel
Ekonomi dan Bisnis

Pertamina Siapkan Rute Alternatif Minyak Mentah Usai Iran Setujui Penutupan Selat Hormuz

×

Pertamina Siapkan Rute Alternatif Minyak Mentah Usai Iran Setujui Penutupan Selat Hormuz

Sebarkan artikel ini
Abbas Araghchi
Citra satelit lalu lintas laut yang melewati Selat Hormuz pada tanggal 9 Januari 2020. MarineTraffic.com

Topikseru.com – PT Pertamina (Persero) mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi dampak keputusan Parlemen Iran yang menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz, menyusul eskalasi konflik antara Iran dan Israel.

Perusahaan migas pelat merah ini menyiapkan rute alternatif distribusi minyak mentah melalui Oman dan India guna menjaga kelancaran pasokan energi nasional.

“Pertamina telah mengantisipasi hal tersebut dengan mengamankan kapal kita, mengalihkan rute kapal ke jalur aman melalui Oman dan India,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, kepada Antara, Minggu (22/6).

Selat Hormuz merupakan jalur pelayaran strategis yang dilalui sekitar 20 persen perdagangan minyak mentah global. Potensi penutupan selat ini oleh Iran akibat agresi militer Israel dan serangan Amerika Serikat menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya pasokan energi global.

Baca Juga  Pertamina Patra Niaga Sanksi SPBU di Sumut yang Salah Isi BBM ke Pelanggan

Pertamina: Stok Masih Aman, Biaya Operasional Dikaji

Fadjar menegaskan bahwa stok minyak mentah nasional saat ini masih aman, meski jalur pelayaran harus dialihkan. Sementara itu, biaya operasional tambahan akibat pengalihan rute sedang dikalkulasi oleh tim internal.

“Terkait biaya operasional masih kami periksa. (Stok minyak) sejauh ini masih aman,” ujar Fadjar.

Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping (PIS), Muhammad Baron, menambahkan bahwa pihaknya telah menyusun skema rute alternatif yang mempertimbangkan keselamatan awak kapal sebagai prioritas utama.

“Kami utamakan faktor keselamatan awak dan kapal PIS, sehingga terkait rencana penutupan Selat Hormuz, kami akan menjalankan rencana rute alternatif untuk menjamin rantai pasokan,” kata Baron.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *