Topikseru.com – Harga Bitcoin Turun 0,83% dalam Waktu 24 Jam. Pada 2 Juli 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $106,121 atau setara dengan Rp1.721.414.271, mengalami koreksi 0,83% dalam 24 jam terakhir.
Sepanjang periode ini, BTC sempat menyentuh level tertingginya di Rp1.738.160.942, dan harga terendahnya di Rp1.709.481.652.
Dilansir dari CoinMarketCap, kini kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar $2.1 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 8% menjadi $45.69 miliar.
Pada awal Juli 2025, Bitcoin 34.514 Triliun Volume Trading
Rp 425,42 Triliun Suplai Beredar Rp 19.886.293 tercatat kembali turun di bawah $107.000 setelah pernyataan Presiden Trump tentang “big, beautiful bill” memicu kekhawatiran baru di pasar crypto.
Per 2 Juli, harga Bitcoin sempat diperdagangkan pada $106.121, mengalami penurunan tipis.
Namun, dengan Senator yang pro-crypto, Cynthia Lummis, mengusulkan perubahan pajak yang lebih ramah, akankah BTC pulih kembali atau justru turun ke angka $100.000?
Volatilitas Harga Bitcoin Meningkat saat Senat AS Voting untuk RUU Big Beautiful
Senat Amerika Serikat saat ini tengah menjalani vote-a-rama maraton terkait One Big Beautiful Bill dari Presiden Trump.
Dalam proses vote-a-rama, para legislator mengajukan berbagai amandemen yang kemudian diproses dengan cepat melalui pemungutan suara, sementara Trump berharap RUU ini akan disetujui Senat pada 4 Juli.
Proses ini memicu lonjakan volatilitas harga Bitcoin, yang berfluktuasi antara titik tertinggi harian $107.971 dan titik terendah $106.526. Sementara itu, lebih dari $36 juta telah dilikuidasi dari pasar BTC dalam 24 jam terakhir menurut data dari Coinglass.
Penurunan ini terjadi di tengah konflik baru antara Trump dan CEO Tesla, Elon Musk, terkait RUU tersebut.
Dilansir dari laman Coingape, pasar crypto menjadi tidak stabil setelah Musk menyatakan bahwa jika proposal ini disahkan, hal itu akan memicu inflasi.
Namun, ada optimisme dari sebagian pelaku pasar crypto yang menilai bahwa meskipun inflasi meningkat, kondisi ini justru akan bersifat bullish bagi harga BTC.
Analis populer Max Keiser menyebut bahwa RUU ini akan menjadi “a Bonanza for Bitcoiners“.
Sementara itu, Senator Cynthia Lummis telah mengusulkan sejumlah amandemen terhadap RUU ini yang dinilai akan berdampak bullish bagi harga Bitcoin. Dalam unggahan di X, ia menyatakan:
“Sudah waktunya untuk menghentikan perlakuan pajak yang tidak adil ini dan memastikan Amerika menjadi superpower Bitcoin dan crypto dunia.”






