Topikseru.com – Kekhawatiran orang tua soal bahan pangan kian menguat setelah kasus beras oplosan merek premium terkuak. Tak main-main, Kementerian Pertanian (Kementan) menemukan 85,56 persen beras premium dan 88,24 persen beras medium di pasaran tak memenuhi standar mutu.
Dalam kurun 6–23 Juni 2025, uji kualitas dilakukan pada 268 sampel dari 212 merek beras — hasilnya, sebagian besar diduga beras oplosan.
Beras oplosan memang bukan isu baru. Namun kali ini, temuan beras oplosan di label resmi premium membuat konsumen harus lebih waspada.
Apalagi bagi keluarga muda yang rela merogoh kocek lebih dalam demi memastikan nasi di meja makan pulen, wangi, dan bergizi.
Bahaya Beras Oplosan bagi Kesehatan
Selain merugikan secara ekonomi, beras oplosan berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Praktik oplosan sering kali melibatkan pencampuran beras kualitas rendah, bahkan tak jarang ditambahkan bahan pemutih atau pengawet ilegal.
Jika dikonsumsi terus-menerus, kandungan kimia berbahaya itu bisa menumpuk di tubuh.
Kenali Ciri-Ciri Beras Oplosan
Lantas, bagaimana mengenali beras oplosan premium di pasaran? Menurut Prof. Tajuddin Bantacut, pakar Teknologi Industri Pertanian IPB University, ciri-ciri beras oplosan dapat dilihat kasat mata:
1. Warna Tidak Seragam — Ada butir yang terlalu putih bercampur butir kusam.
2. Ukuran Butir Berbeda-Beda — Campuran varietas lain atau beras kualitas rendah.
3. Aroma Aneh — Tidak wangi alami, justru tercium bau apek atau kimia.
4. Tekstur Nasi Lembek — Setelah dimasak, nasi cenderung lembek dan cepat basi.












