Topikseru.com – Di era serba digital, kejahatan siber tak lagi hanya mengincar data besar perusahaan. Dua istilah yang kerap muncul, yakni link phishing dan malware, seringkali dianggap sama, padahal cara kerja dan bahayanya berbeda.
Lantas, apa sebenarnya perbedaan link phishing dan malware?
Phishing: Umpan Berbentuk Link Palsu
Phishing berasal dari kata fishing (memancing), artinya penjahat siber melempar umpan berupa tautan palsu (link phishing) untuk memancing korban agar menyerahkan data pribadinya secara sukarela.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Contohnya, korban menerima SMS, email, atau DM media sosial berisi link yang seolah-olah resmi, misalnya mengatasnamakan bank, marketplace, atau aplikasi e-wallet.
Begitu diklik, link phishing mengarahkan korban ke halaman login tiruan. Di situlah korban diminta mengisi username, password, PIN, atau OTP.
Malware: Senjata Jahat di Balik Unduhan
Berbeda dengan link phishing yang menjebak dengan halaman palsu, malware (malicious software) adalah perangkat lunak berbahaya. Malware bisa berupa virus, trojan, spyware, hingga ransomware.
Cara masuknya beragam, mulai dari lewat lampiran email, aplikasi bajakan, atau situs download ilegal.
Begitu malware terinstal di perangkat, pelaku bisa mencuri data, merekam aktivitas keyboard (keylogger), bahkan mengambil alih sistem.
Mana Lebih Berbahaya?
Link phishing memanfaatkan human error – korban tertipu dan menyerahkan data sendiri. Sementara malware cenderung bekerja diam-diam di balik layar.
Malware bisa bertahan lama tanpa disadari, merusak sistem, memeras data (ransomware), atau memata-matai aktivitas pengguna.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya