Scroll untuk baca artikel
Film

6 Fakta Menarik Film Animasi Merah Putih One For All, dari Anggaran Rp6,7 Miliar hingga Banjir Kritik Warganet

×

6 Fakta Menarik Film Animasi Merah Putih One For All, dari Anggaran Rp6,7 Miliar hingga Banjir Kritik Warganet

Sebarkan artikel ini
Film Animasi Merah Putih One For All
6 Fakta Film Animasi Merah Putih One For All (Meta Gambar: Youtube)

Topikseru.com – Film animasi Merah Putih One For All kini menjadi salah satu topik panas di jagat maya.

Kehadirannya membawa harapan baru bagi industri animasi Indonesia, namun juga memicu gelombang pro dan kontra setelah perilisan trailer perdananya.

Publik yang awalnya penasaran dan menaruh harapan besar, kini terbagi antara yang mendukung niat baik film ini dan yang kecewa pada hasil visual yang ditampilkan.

Film ini digarap oleh Perfiki Kreasindo, bagian dari Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, dan disutradarai oleh Endiarto bersama Bintang Takari.

Dengan anggaran Rp6,7 miliar dan target tayang strategis menjelang HUT ke-80 RI, Merah Putih One For All sebenarnya memiliki modal kuat untuk menjadi karya animasi yang ikonik.

Namun, di balik semua kontroversi yang mengiringinya, ada enam fakta menarik yang perlu diketahui sebelum film ini resmi rilis di bioskop.

1. Mengusung Tema Kebangsaan dan Persatuan Anak Nusantara

Salah satu kekuatan utama film ini ada pada tema cerita yang kental dengan pesan persatuan. Merah Putih One For All mengisahkan petualangan delapan anak dari berbagai daerah dan latar budaya di Indonesia, yaitu:

  • Seorang anak Betawi yang ceria dan penuh ide

  • Anak Papua yang kuat dan pemberani

  • Anak Medan yang tegas dan lugas

  • Anak Tegal yang jenaka dan suka bercanda

  • Anak Jawa Tengah yang bijak dan tenang

  • Anak Makassar yang gesit dan pekerja keras

  • Anak Manado yang hangat dan mudah bergaul

  • Anak keturunan Tionghoa yang cerdas dan strategis

Mereka tergabung dalam “Tim Merah Putih”, yang memiliki misi menyelamatkan bendera pusaka yang hilang tiga hari sebelum upacara kemerdekaan 17 Agustus.

Kisah perjalanan mereka bukan hanya soal mencari bendera, tetapi juga tentang mengatasi perbedaan sifat, latar belakang, dan cara pandang demi satu tujuan bersama: mengibarkan Sang Saka di hari kemerdekaan.

Cerita ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda bahwa perbedaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk saling melengkapi.

timeline Film Animasi Merah Putih One For All
timeline Film Animasi Merah Putih One For All

2. Debut Animasi Layar Lebar dari Perfiki Kreasindo

Merah Putih One For All adalah proyek animasi layar lebar pertama dari Perfiki Kreasindo, sebuah rumah produksi yang sebelumnya lebih dikenal dalam produksi film dokumenter dan film pendek.

Sutradara Endiarto dan Bintang Takari yang memimpin proyek ini bukan orang baru di dunia perfilman. Mereka berdua juga ikut menulis naskah, sehingga memiliki kendali penuh terhadap arah cerita. Toto Soegriwo bertindak sebagai produser, sementara Sonny Pudjisasono menjadi produser eksekutif.

Dengan kombinasi tim yang berpengalaman, proyek ini awalnya digadang-gadang akan membawa warna baru bagi perfilman animasi Indonesia.

Harapan publik cukup tinggi, apalagi nama besar Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail sudah identik dengan sejarah perfilman Tanah Air.

3. Produksi Kilat Hanya dalam Waktu Dua Bulan

Fakta yang cukup mencengangkan adalah waktu produksi yang sangat singkat—sekitar dua bulan sejak mulai digarap pada Juni 2025 hingga rampung menjelang tayang di Agustus 2025.

Dalam industri animasi, apalagi untuk film berdurasi panjang, proses produksi biasanya memakan waktu minimal 1 hingga 3 tahun.

Hal ini karena animasi memerlukan tahap yang kompleks, mulai dari desain karakter, storyboard, modeling 3D, rigging, animating, rendering, hingga post-production.

Banyak pengamat menduga waktu produksi yang terlalu singkat menjadi salah satu faktor kenapa kualitas animasi di trailer terlihat kaku, minim detail tekstur, dan pencahayaan kurang sinematis. Beberapa adegan bahkan disebut mirip kualitas game jadul dibanding film layar lebar.

Baca Juga  Film Animasi "Merah Putih One For All" Tuai Kontroversi Jelang Tayang 14 Agustus 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *