Topikseru.com – Simak fakta-fakta mengejutkan terkait kontroversi Rektor USU yang membuat dunia pendidikan dan politik Sumut menjadi sorotan nasional
Kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara (Sumut) kembali menyeret nama besar dalam dunia akademik.
Kali ini, Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Muryanto Amin (MA), dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemanggilan ini dilakukan pada Jumat, 15 Agustus 2025, di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Padangsidimpuan.
Penyidikan yang dilakukan KPK tidak main-main. Kasus ini diduga melibatkan praktik permintaan fee proyek yang mencapai Rp 46 miliar, dengan pola suap yang sistematis di lingkungan Dinas PUPR Sumut.
Pemanggilan 13 Saksi oleh KPK: Strategi Menyingkap Kasus Besar
KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap 13 orang saksi kunci yang diduga memiliki keterkaitan langsung dengan kasus ini. Para saksi berasal dari kalangan pejabat, aparatur sipil negara, pihak swasta, hingga tokoh akademik.
Langkah ini dipandang sebagai strategi untuk mengurai rantai komando yang memungkinkan praktik korupsi berjalan, sekaligus menelusuri aliran dana yang diduga mengalir ke banyak pihak.
Detail Daftar 13 Saksi yang Dipanggil KPK
-
Edison – Kepala Seksi Dinas PUPR Sumut
Sebagai pejabat di Dinas PUPR Sumut, Edison diduga mengetahui alur teknis pengerjaan proyek. Posisi strategisnya memberi akses pada informasi soal perencanaan hingga pelaksanaan tender proyek. -
Asnawi Harahap – Kabag Pengadaan Barang Jasa Kabupaten Padang Lawas Utara
Pengadaan barang dan jasa sering menjadi titik rawan terjadinya suap. Asnawi berpotensi dimintai keterangan soal dugaan permainan dalam proses lelang atau penunjukan langsung proyek infrastruktur. -
Ahmad Juni – Kepala Dinas PUPR Kabupaten Padangsidimpuan
Dengan jabatannya, Ahmad Juni memiliki otoritas dalam mengatur proyek jalan di wilayahnya. Ia kemungkinan dimintai keterangan mengenai distribusi proyek dan keterlibatan kontraktor lokal. -
Said Safrizal – Bendahara BBPJN Sumut
Bendahara adalah posisi penting dalam aliran dana. Keterangan Said Safrizal akan sangat krusial untuk mengetahui bagaimana dana proyek dikelola, dicairkan, hingga dugaan penyelewengan terjadi. -
Manaek Manalu – PNS Kementerian PU, BBPJN Sumut
Sebagai ASN di BBPJN, Manaek diduga mengetahui mekanisme teknis pelaksanaan proyek di lapangan. Informasinya bisa memperkuat dugaan adanya rekayasa dalam proses pelaksanaan. -
Ratno Adi Setiawan – Kasatker Wilayah III BBPJN Sumut
Kasatker biasanya memegang kendali operasional. Ratno diduga mengetahui secara detail bagaimana proyek dijalankan dan siapa saja pihak yang terlibat dalam praktik fee proyek. -
Munson Ponter Paulus Hutauruk – PPK Wilayah I 2023 BBPJN Sumut
PPK adalah pejabat yang paling sering berinteraksi dengan kontraktor. Keterangan Munson bisa membuka tabir dugaan adanya tekanan atau instruksi untuk menyetorkan fee kepada pejabat tertentu. -
PT Deli Tunas Adimulia – Pihak Swasta (Showroom Mobil)
Keterlibatan pihak swasta dalam kasus ini menandakan kemungkinan adanya pencucian uang (money laundering). Perusahaan ini diduga dijadikan saluran untuk mengalihkan dana hasil korupsi. -
Rahmat Parinduri – PNS/Kasatker Wilayah I 2023
Sama seperti Munson, Rahmat memiliki peran teknis dalam proyek. Ia bisa dimintai keterangan soal perintah-perintah khusus yang diterima terkait distribusi dana proyek. -
Prof. Muryanto Amin – Rektor Universitas Sumatera Utara (USU)
Nama Muryanto Amin menjadi perhatian publik karena posisinya sebagai akademisi. Pemanggilan ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah keterlibatannya murni sebatas saksi, atau ada kaitan lebih jauh dalam aliran dana proyek? -
Deddy Rangkuti – Wiraswasta
Deddy dipanggil sebagai pihak swasta. Kemungkinan besar ia adalah rekanan kontraktor yang diduga ikut menyalurkan fee proyek atau menyediakan jalur keuangan alternatif. -
Afrizal Nasution – Sekretaris DPRD Kabupaten Mandailing Natal
Posisi Afrizal memungkinkan ia mengetahui hubungan antara legislatif dan eksekutif dalam proyek infrastruktur. Ia bisa memberi informasi soal potensi dukungan politik dalam penganggaran. -
Randuk Efendi Siregar – Sekretaris BPKAD Kabupaten Mandailing Natal
Randuk berperan penting dalam tata kelola anggaran daerah. Ia bisa dimintai keterangan soal pengaliran dana proyek dari APBD dan potensi penyalahgunaannya.
Profil dan Karier Prof. Muryanto Amin: Dari Akademisi ke Pusat Sorotan
Latar Belakang Akademik
Prof. Dr. Muryanto Amin, M.Si., merupakan seorang akademisi yang dikenal luas di kalangan pendidikan tinggi Indonesia, khususnya di Universitas Sumatera Utara (USU). Ia meniti karier akademiknya dengan penuh dedikasi dan konsistensi sejak masa muda.
-
Sarjana Ilmu Sosial – USU (1992–1997)
Pendidikan sarjana ditempuh di Universitas Sumatera Utara, kampus yang kelak menjadi pusat karier akademik sekaligus birokrasi bagi dirinya. Fokus studinya di bidang ilmu sosial membentuk dasar pemikiran kritis terhadap dinamika masyarakat, terutama dalam konteks Sumatera Utara. -
Magister Ilmu Politik – Universitas Indonesia (2006–2008)
Muryanto kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Indonesia (UI). Selama masa studinya, ia banyak mendalami teori-teori politik, hubungan kekuasaan, serta peran lembaga politik dalam membentuk tatanan sosial. Di sinilah ia mulai mengasah ketertarikan akademis terhadap politik lokal dan regional. -
Doktor Ilmu Politik – Universitas Indonesia (2008–2013)
Perjalanan intelektualnya berlanjut hingga meraih gelar doktor di bidang Ilmu Politik. Disertasinya mengupas secara mendalam mengenai kekuasaan dan politik lokal, dengan fokus pada dinamika yang terjadi di Sumatera Utara. Riset tersebut menjadi salah satu kontribusi penting dalam kajian akademis, sekaligus memperlihatkan minat besarnya terhadap praktik politik dan pemerintahan daerah.
Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, Muryanto tidak hanya tampil sebagai seorang akademisi murni, tetapi juga sebagai sosok yang mampu menjembatani teori dan praktik politik.
Kiprah Profesional
Selain menorehkan prestasi di bidang akademik, Prof. Muryanto Amin juga aktif dalam berbagai posisi strategis yang memperluas pengaruhnya di dunia pendidikan, pemerintahan, dan korporasi.
-
Dekan FISIP USU
Sebelum menjabat sebagai Rektor USU, Muryanto pernah menduduki jabatan penting sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU. Di posisi ini, ia berperan besar dalam mengembangkan kurikulum, memperkuat kualitas dosen, serta membangun citra FISIP USU sebagai salah satu fakultas unggulan di Sumatera Utara. -
Anggota Dewan Riset Daerah Medan
Keterlibatannya di Dewan Riset Daerah (DRD) menunjukkan kepeduliannya terhadap pembangunan berbasis riset. Ia turut memberikan masukan strategis dalam berbagai kebijakan pemerintah daerah, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. -
Dewan Kota Medan
Selain berkiprah di dunia pendidikan, Muryanto juga aktif di lingkungan pemerintahan daerah. Dengan duduk di Dewan Kota Medan, ia memiliki peran dalam memberikan pandangan akademis untuk mendukung pengambilan keputusan politik serta pembangunan kota. -
Komisaris PTPN V
Pengalaman di sektor korporasi juga menjadi bagian dari perjalanan kariernya. Sebagai Komisaris PTPN V, ia terlibat dalam pengawasan dan pengambilan kebijakan di perusahaan BUMN yang bergerak di bidang perkebunan. Jabatan ini memperluas jejaringnya hingga ke dunia bisnis dan industri strategis nasional.
Jejaring dan Hubungan Lintas Sektor
Salah satu keunggulan Prof. Muryanto Amin adalah kemampuannya membangun jejaring luas lintas sektor. Ia tidak hanya dihormati di kalangan akademisi, tetapi juga memiliki hubungan erat dengan birokrat, politisi, hingga kalangan bisnis. Jejaring ini membuatnya menjadi figur sentral yang mampu menjembatani kepentingan berbagai pihak.
-
Di bidang akademis, ia dikenal sebagai dosen, peneliti, dan pemimpin universitas yang progresif.
-
Di ranah pemerintahan, ia dilibatkan dalam berbagai forum riset dan konsultasi kebijakan daerah.
-
Di sektor korporasi, ia terhubung dengan pengambil keputusan penting di perusahaan milik negara.
Kombinasi pengalaman akademik, birokrasi, dan korporasi ini menempatkannya dalam posisi yang unik: seorang akademisi yang juga memahami realitas praktis politik dan ekonomi.
Kontroversi Prof. Muryanto Amin
Nama Prof. Muryanto Amin tidak hanya dikenal karena prestasi akademik dan kiprah profesionalnya, tetapi juga karena sejumlah kontroversi yang belakangan ini menyeretnya ke dalam sorotan publik. Sebagai figur akademisi sekaligus pejabat publik, segala langkah dan kebijakannya kerap menuai perhatian, bahkan kritik tajam.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya