Mengenal Tekstur dan Arti Warna Kotoran Telinga: Panduan Medis Lengkap untuk Kesehatan Telinga

Kamis, 28 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi seorang wanita Indonesia cantik sedang membersihkan telinganya. Gambar ini relevan untuk artikel kesehatan tentang Warna Kotoran Telinga dan artinya bagi kondisi kesehatan, mulai dari kuning pucat, cokelat, hingga hitam

Ilustrasi seorang wanita Indonesia cantik sedang membersihkan telinganya. Gambar ini relevan untuk artikel kesehatan tentang Warna Kotoran Telinga dan artinya bagi kondisi kesehatan, mulai dari kuning pucat, cokelat, hingga hitam

TOPIKSERU.COM – Arti warna kotoran telinga bukan hanya sekadar perbedaan estetika, melainkan juga dapat menjadi indikator kesehatan telinga dan tubuh manusia.

Kotoran telinga atau cerumen adalah sekresi alami yang diproduksi oleh kelenjar ceruminous di saluran telinga luar.

Fungsi utamanya adalah melindungi telinga dari kotoran, bakteri, jamur, dan benda asing, serta menjaga kelembapan telinga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut American Academy of Otolaryngology–Head and Neck Surgery Foundation (2017), perubahan warna dan tekstur kotoran telinga bisa memberikan petunjuk penting mengenai kondisi kesehatan seseorang.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam arti setiap warna kotoran telinga, faktor yang memengaruhi, kesalahan membersihkan telinga, hingga metode pembersihan yang direkomendasikan medis.

Arti Warna Kotoran Telinga Menurut Medis

Arti Warna Kuning Pucat dan Tekstur Lembut

Kotoran telinga berwarna kuning pucat biasanya dimiliki anak-anak. Menurut penelitian di International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology (2011), kotoran ini lembut karena kadar airnya lebih tinggi. Warna pucat menandakan kondisi normal, dan seiring usia, warnanya akan semakin gelap serta jumlah produksinya berkurang.

Arti Warna Kuning Kecoklatan dengan Tekstur Basah

Jenis ini umum dimiliki oleh orang keturunan Afrika dan Kaukasia. Berdasarkan riset Nature Genetics (Yoshiura et al., 2006), variasi ini disebabkan oleh gen ABCC11. Warna kuning kecoklatan dianggap normal, tidak menandakan penyakit, dan hanya merupakan perbedaan genetik.

Arti Warna Putih Keabuan dengan Tekstur Kering

Kotoran telinga putih keabuan lebih dominan pada etnis Asia Timur. Penelitian di Annals of Human Genetics (2006) mengaitkan kondisi ini dengan varian gen ABCC11 yang mengurangi produksi zat lipid pada kelenjar telinga. Warna ini termasuk normal dan sehat.

Arti Warna Kuning Kehijauan

Jika kotoran telinga berubah menjadi kuning kehijauan, ini bisa menandakan adanya infeksi bakteri. Studi di American Journal of Otolaryngology (2012) menyebutkan warna hijau sering muncul pada penderita otitis eksterna atau otitis media. Biasanya disertai gejala lain seperti gatal, nyeri, dan telinga terasa penuh.

Arti Warna Kotoran Telinga Kemerahan atau Cokelat Gelap dengan Unsur Darah

Kotoran telinga kemerahan menandakan adanya perdarahan kecil di saluran telinga. Menurut Otolaryngology–Head and Neck Surgery (2014), ini bisa terjadi karena trauma akibat penggunaan cotton bud atau cedera. Jika darah keluar terus-menerus, perlu segera pemeriksaan medis.

Arti Warna Hitam Pekat

Kotoran telinga hitam bisa diakibatkan oleh penumpukan jangka panjang atau paparan debu dan polusi. Menurut laporan di British Medical Journal (2015), warna hitam sering dikaitkan dengan impaksi cerumen yang menyebabkan gangguan pendengaran, pusing, dan nyeri.

Arti Warna Putih Cair dengan Bau Tidak Sedap

Kotoran telinga putih cair sering kali merupakan tanda otitis eksterna (swimmer’s ear). Studi di The New England Journal of Medicine (2012) menjelaskan kondisi ini terjadi akibat infeksi bakteri/jamur yang menyerang saluran telinga luar. Gejalanya meliputi cairan berbau, telinga bengkak, nyeri, dan gangguan pendengaran.

Tabel Perbandingan Arti Warna Kotoran Telinga

Warna Kotoran Telinga Tekstur Arti Medis / Kesehatan Kapan Harus Waspada
Kuning Pucat Lembut Normal, sering pada anak-anak. Menandakan kotoran masih baru. Tidak perlu khawatir, kecuali berlebihan.
Kuning Kecoklatan Basah & lengket Normal pada dewasa, dipengaruhi faktor genetik (gen ABCC11). Wajar, kecuali menimbulkan bau atau rasa penuh.
Putih Keabuan Kering & rapuh Umum pada etnis Asia Timur, variasi genetik. Tidak berbahaya.
Kuning Kehijauan Agak cair & berbau Bisa tanda infeksi bakteri (otitis). Segera periksa ke dokter THT.
Cokelat Gelap / Kemerahan Kental & lengket Bisa mengandung darah akibat trauma (misalnya cotton bud). Waspada bila sering muncul atau disertai nyeri.
Hitam Pekat Padat & keras Akibat penumpukan lama, polusi, atau infeksi jamur. Konsultasi bila disertai gatal, sakit, atau pendengaran terganggu.
Putih Cair Berbau Cair & encer Mengindikasikan otitis eksterna (swimmer’s ear). Wajib segera ke dokter.

Tabel ini membantu pembaca awam memahami dengan cepat arti warna kotoran telinga serta kapan harus waspada terhadap masalah kesehatan.

Faktor yang Memengaruhi Arti Warna Kotoran Telinga

Menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD, 2019), beberapa faktor berikut berpengaruh pada warna dan tekstur cerumen:

  1. Genetik – Gen ABCC11 menentukan apakah seseorang memiliki cerumen basah atau kering.

  2. Usia – Anak-anak cenderung memiliki cerumen lebih lembut, sedangkan orang dewasa lebih keras dan gelap.

  3. Kesehatan – Infeksi dan peradangan dapat mengubah warna cerumen menjadi hijau atau cair.

  4. Lingkungan – Polusi, debu, dan kelembapan dapat mempercepat perubahan warna cerumen.

  5. Kebiasaan Membersihkan Telinga – Pembersihan berlebihan dapat menyebabkan luka dan memicu perubahan warna.

Kesalahan dalam Membersihkan Telinga

Banyak orang menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga, padahal menurut Cochrane Review (2018), cara ini justru dapat mendorong cerumen lebih dalam dan meningkatkan risiko luka. Kesalahan umum lain:

  • Membersihkan terlalu sering hingga menghilangkan perlindungan alami telinga.

  • Menggunakan benda tajam seperti peniti atau korek api yang berisiko merobek gendang telinga.

  • Tidak segera memeriksakan diri ketika ada tanda infeksi.

Cara Membersihkan Telinga yang Aman Menurut Medis

1. Membersihkan Area Luar Telinga dengan Kain Lembap

Metode ini paling sederhana dan aman, cukup mengelap bagian luar tanpa masuk ke saluran telinga.

2. Menggunakan Obat Tetes Telinga (Ear Drops)

Obat tetes berbahan dasar gliserin, baby oil, atau hidrogen peroksida terbukti efektif melunakkan cerumen (Cochrane Review, 2018).

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kasus ISPA di Medan Tembus 30 Ribu, Pemkot Keluarkan 6 Imbauan Penting: Warga Diminta Waspada!
Influenza Merebak di Jepang dan Malaysia, Dinkes Sumut Beber Kondisi Terkini
5 Fakta Unik Bercinta Saat Hujan Terasa Lebih Panas, Pasangan Wajib Coba!
Musim Hujan Datang, Waspadai 7 Penyakit Mematikan yang Mengintai Saat Banjir
10 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Menggerogoti Kesehatan Mental Kamu – Nomor 7 Sering Tak Disadari!
Mata Sering Berkedip Tanda Cacingan? Dokter UI Beber Fakta Sesungguhnya
6 Jenis Penyakit Kelamin pada Pria: Kenali Ciri-ciri dan Risikonya Sebelum Terlambat!
Daun Sirsak: Dalam Negeri Dibuang, Jadi “Emas” di Negeri Orang

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 21:02

Kasus ISPA di Medan Tembus 30 Ribu, Pemkot Keluarkan 6 Imbauan Penting: Warga Diminta Waspada!

Jumat, 17 Oktober 2025 - 18:48

Influenza Merebak di Jepang dan Malaysia, Dinkes Sumut Beber Kondisi Terkini

Selasa, 14 Oktober 2025 - 02:43

5 Fakta Unik Bercinta Saat Hujan Terasa Lebih Panas, Pasangan Wajib Coba!

Senin, 13 Oktober 2025 - 07:01

Musim Hujan Datang, Waspadai 7 Penyakit Mematikan yang Mengintai Saat Banjir

Jumat, 10 Oktober 2025 - 06:10

10 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Menggerogoti Kesehatan Mental Kamu – Nomor 7 Sering Tak Disadari!

Berita Terbaru