Indeks Utama Wall Street Ditutup Melemah Dipicu Penurunan Saham Dell, dan Nvidia

Sabtu, 30 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indeks utama Wall Street ditutup melemah dipicu penurunan saham Dell, Nvidia dan saham terkait AI lainnya. Sementara itu, investor mencermati data inflasi yang menunjukkan tarif mulai menekan harga.

Indeks utama Wall Street ditutup melemah dipicu penurunan saham Dell, Nvidia dan saham terkait AI lainnya. Sementara itu, investor mencermati data inflasi yang menunjukkan tarif mulai menekan harga.

Topikseru.com – Pada akhir perdagangan Jumat (2/8/2025) Indeks utama Wall Street ditutup melemah dipicu penurunan saham Dell, Nvidia dan saham terkait AI lainnya. Sementara itu, investor mencermati data inflasi yang menunjukkan tarif mulai menekan harga.

Mengutip Reuters, indeks S&P 500 turun 0,64% ke level 6.460,26. Indeks Nasdaq turun 1,15% ke level 21.455,55, sementara Dow Jones Industrial Average turun 0,20% ke level 45.544,88.

Enam dari 11 indeks sektor S&P 500 naik, dipimpin oleh sektor kesehatan, naik 0,73%, diikuti oleh kenaikan 0,64% pada sektor barang konsumsi pokok. Indeks teknologi S&P 500 turun 1,63%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 14,8 miliar saham dengan rata-rata 16,4 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Dalam sebulan, S&P 500 naik 1,9%, Dow Jones naik 3,2%, dan Nasdaq naik 1,6%.

Saham Dell anjlok hampir 9% dan menjadi salah satu saham yang mengalami penurunan terdalam di S&P 500 setelah tingginya biaya manufaktur untuk server yang dioptimalkan untuk AI dan persaingan yang semakin ketat membayangi proyeksi permintaan perusahaan yang optimistis untuk infrastruktur kecerdasan buatan.

Baca Juga  IHSG Melanjutkan Penguatan 74,343 Poin Melawan Arah Bursa Regional

Saham Nvidia merosot 3,4%, turun untuk hari ketiga berturut-turut. Laporan kuartalan perusahaan raksasa AI tersebut pada hari Rabu gagal memenuhi ekspektasi tinggi investor, tetapi menegaskan bahwa belanja terkait infrastruktur kecerdasan buatan tetap kuat.

“Hari ini hanyalah pelemahan di sektor teknologi, yang merupakan pasar teratas,” kata Zachary Hill, kepala manajemen portofolio di Horizon Investments di Charlotte, Carolina Utara.

“Ini bukan pertama kalinya kami khawatir tentang investasi berlebihan di AI, kurangnya peluang monetisasi, dan hal-hal semacam itu.”

Belanja konsumen AS meningkat paling tinggi dalam empat bulan terakhir pada bulan Juli sementara inflasi sektor jasa meningkat, tetapi para ekonom tidak yakin tanda-tanda permintaan domestik yang kuat akan mencegah Federal Reserve memangkas suku bunga bulan depan di tengah melemahnya kondisi pasar tenaga kerja.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Harga Emas Spot Menguat 0,83% ke Level US$ 4.158 Per Ons Troi
Rupiah Spot Melemah 0,22% di Level Rp16.624 Per Dolar AS Siang Ini
IHSG Semakin Tertekan Melemah 29,288 Poin Terduduk di Level 8.208,796 Siang Ini
KAI Sumut Ingatkan Warga: Jangan Bakar Sampah di Dekat Rel, Bisa Ganggu Masinis dan Sebabkan Kecelakaan!
Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini
IHSG Diprediksi Menguat, Pasar Optimistis BI Pangkas Suku Bunga dan The Fed Longgar
Harga Emas Antam Ambles Rp177.000 Dibanderol Rp2.310.000 Per Gram di Perdagangan Rabu (22/10/2025)
Harga Bitcoin (BTC) Terjatuh 1,78% Bertengger di Level US$108.449 Atau Setara Rp1,8 Miliar Per Koin

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:04

Harga Emas Spot Menguat 0,83% ke Level US$ 4.158 Per Ons Troi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:05

IHSG Semakin Tertekan Melemah 29,288 Poin Terduduk di Level 8.208,796 Siang Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:34

KAI Sumut Ingatkan Warga: Jangan Bakar Sampah di Dekat Rel, Bisa Ganggu Masinis dan Sebabkan Kecelakaan!

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:48

Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:09

IHSG Diprediksi Menguat, Pasar Optimistis BI Pangkas Suku Bunga dan The Fed Longgar

Berita Terbaru