Topikseru.com – Pada perdagangan Selasa (16/9/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 20,57 poin atau 0,26% ke level 7.957,70 di pasar spot.
Menanggapi hal tersebut, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG bergerak cukup volatile di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Hal ini disebabkan aksi profit taking mengingat IHSG terus menguat dalam lima hari terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bursa Asia yang mayoritas menguat juga mempengaruhi IHSG. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang bilang, mayoritas indeks di bursa Asia ditutup menguat yang dipicu pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengatakan negosiasi dagang AS-Tiongkok di Madrid berjalan dengan baik.
Hal ini turut didorong kesepakatan kerangka kerja divestasi saham aplikasi TikTok ke AS, yang akan dikonfirmasi dengan panggilan telepon antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping pada Jumat (19/9/2025) nanti.
“Sementara itu, indeks futures di Wall Street bergerak flat setelah Senat AS mengonfirmasi Stephen Miran, pilihan Presiden Trump, untuk bergabung dalam The Fed, sehari sebelum The Fed melakukan pertemuan untuk membahas kebijakan moneternya,” jelas Alrich.
Tak lupa, harga emas yang mencapai rekor tertinggi baru juga turut memengaruhi penguatan IHSG.
Secara teknikal, lanjut Alrich, histogram negatif MACD kembali mengecil dan Stochastic RSI bergerak di area pivot. IHSG masih bertahan di atas level MA20 dan ditutup di atas level resistance 7950.
Ia memperkirakan, IHSG berpeluang bergerak pada kisaran support 7.850 dan resistance 8.020 pada Rabu (17/9/2025).
Halaman : 1 2 Selanjutnya