Topikseru.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah dengan tujuan mulia meningkatkan gizi anak bangsa kini justru menghadapi sorotan tajam.
Alih-alih menjadi solusi untuk mengurangi angka gizi buruk dan stunting, berbagai laporan keracunan massal dari siswa sekolah di sejumlah provinsi justru membuat program ini dianggap mengancam keselamatan generasi muda.
Rentetan kasus yang terjadi bukan hanya insiden kecil, melainkan kejadian luar biasa dengan korban mencapai ratusan siswa di beberapa daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Fenomena ini memunculkan pertanyaan serius mengenai pengawasan kualitas, kebersihan, dan mekanisme distribusi program MBG di lapangan.
Gelombang Keracunan MBG: Fakta Kasus dari Berbagai Daerah
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan gizi siswa di berbagai sekolah justru memunculkan ironi.
Alih-alih menyehatkan, dalam beberapa kasus, program ini memicu keracunan massal dengan jumlah korban yang tidak sedikit. Berikut adalah catatan lengkap kasus-kasus keracunan MBG yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah – 277 Siswa Jadi Korban
Rabu, 7 September 2024
Kasus besar pertama yang menyedot perhatian publik terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan. Sebanyak 277 siswa dari berbagai sekolah dilaporkan mengalami keracunan setelah menyantap makanan MBG.
-
Sekolah terdampak: SDN Tompudau, SMP Tinangkung, SMA Tinangkung, SMK Tinangkung, dan SD Pembina Salakan.
-
Kondisi korban: 32 siswa harus dirawat intensif di RSUD Trikora, sementara 245 siswa lainnya diperbolehkan pulang meski tetap dalam pengawasan medis.
-
Gejala: mual, muntah, pusing, hingga lemas.
Peristiwa ini menandai betapa lemahnya pengawasan distribusi makanan dalam program MBG. Badan Gizi Nasional (BGN) bahkan mengakui bahwa kasus ini memperlihatkan celah serius dalam rantai pengawasan pangan.
Garut, Jawa Barat – 194 Siswa Keracunan
Rabu, 17 September 2025
Keracunan massal kembali terjadi di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut. Sebanyak 194 siswa terpapar dengan rincian:
-
177 siswa mengalami gejala ringan dan bisa pulih cepat.
-
19 siswa harus mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Kadungora.
Menu MBG saat itu sebenarnya terdiri dari makanan bergizi: nasi putih, ayam woku, tempe orek, lalapan sayur, dan stroberi. Namun, justru makanan sehat inilah yang memicu keracunan.
Hal ini menegaskan bahwa masalah bukan pada jenis menu, melainkan higienitas pengolahan, penyimpanan, dan distribusi.
Lebong, Bengkulu – 427 Siswa Jadi Korban Terbesar
Rabu, 27 Agustus 2025
Kasus paling besar sepanjang sejarah MBG terjadi di Kabupaten Lebong, Bengkulu. Sebanyak 427 siswa dari PAUD hingga SD mengalami keracunan massal setelah menyantap makanan MBG.
-
Sekolah terdampak: SD IT Al Azhar, PAUD IT Al Azhar, SD Muhammadiyah 1 A Ujung Tanjung, dan TK IT Tabeak Kauk.
-
Menu yang disajikan: mi, bakso, sayur, susu, dan telur.
-
Gejala utama: mual, muntah, diare, lemas.
Banyak siswa harus dirawat intensif karena kondisinya memburuk. Skala keracunan ini menunjukkan adanya kelalaian besar dalam manajemen rantai pasok dan distribusi MBG.
Cianjur, Jawa Barat – Bakteri Mematikan Ditemukan
Senin, 21 April 2025
Di MAN 1 Cianjur, 21 siswa mengalami keracunan serius. Penyelidikan laboratorium menemukan adanya bakteri berbahaya:
-
Staphylococcus sp.
-
Escherichia coli
-
Salmonella sp.
Pemerintah Kabupaten Cianjur segera menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Temuan ini membuktikan bahwa sanitasi dapur yang buruk dapat membuka jalan bagi kontaminasi bakteri berbahaya.
Bombana, Sulawesi Tenggara – Ayam Busuk Jadi Biang Kerok
Kamis, 12 Juni 2025
Di SDN 33 Kasipute, Bombana, puluhan siswa mengalami keracunan setelah menyantap ayam dari MBG. Hasil investigasi awal menunjukkan ayam busuk digunakan dalam menu.
Kepala Dinas Kesehatan Bombana menegaskan bahwa sampel ayam telah dikirim ke BPOM. Dugaan sementara, lemahnya mekanisme seleksi dan pengawasan terhadap penyedia jasa MBG membuka celah masuknya bahan pangan berkualitas rendah.
Karanganyar, Jawa Tengah – Soto Basi Jadi Penyebab
Senin, 14 Juli 2025
Kasus unik terjadi di SD Wonorejo, Karanganyar. Kepala sekolah dan dua siswa ikut menjadi korban keracunan setelah menyantap menu MBG berupa ayam, soto, dan susu.
Diduga, kuah soto basi akibat dikemas dalam keadaan panas dan disimpan terlalu lama sebelum dibagikan. Peristiwa ini menyoroti ketidakpahaman penyedia makanan tentang manajemen distribusi skala besar.
Tasikmalaya, Jawa Barat – Puluhan Siswa Alami Diare Berat
Kamis, 1 Mei 2025
Di Rajapolah, Tasikmalaya, puluhan siswa TK, SD, dan SMP mengalami gejala keracunan. Dari 24 siswa yang diperiksa, 8 harus dirawat inap dan 1 dirujuk ke rumah sakit.
Makanan yang dikonsumsi adalah sayur labu. Diduga, sayur tidak segar atau dimasak tanpa prosedur tepat sehingga memicu diare parah.
Halaman : 1 2 Selanjutnya