Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

IHSG Melemah Tipis 5,21 Poin Berada di Level 8.119,991 di Awal Perdagangan Rabu (24/9/2025)

×

IHSG Melemah Tipis 5,21 Poin Berada di Level 8.119,991 di Awal Perdagangan Rabu (24/9/2025)

Sebarkan artikel ini
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 5,21 poin atau 0,06% ke level 8.119,991 di pasar spot

Topikseru.com – Awal perdagangan hari ini. Rabu (24/9/2025) pukul 09.07 WIB Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 5,21 poin atau 0,06% ke level 8.119,991 di pasar spot.

Pelemahan IHSG ini disokong mayoritas indeks sektoral. Sektor dengan pelemahan teralam dicetak IDX Sektor Infrastruktur yang melemah 0,8% di pagi ini.

Selanjutnya ada IDX Sektor Barang Baku, IDX Sektor Kesehatan, IDX Sektor Teknologi dan IDX Sektor Energi.

Berikutnya, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer, IDX Sektor Perindustrian, IDX Sektor Transportasi dan Logistik.

Sementara itu, IDX Sektor Properti dan Real Estate menjadi sektoral dengan penguatan terbesar setelah naik 0,87%.

Kemudian ada IDX Sektor Barang Konsumen Primer dan IDX Sektor Keuangan.

Top losers LQ45 pagi ini adalah:

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 2,72%
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) turun 2,45%
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 2,23%

Top gainers LQ45 pagi ini terdiri dari:

Baca Juga  IHSG Terus Menguat 28,564 Poin Berdiri di Level 8.715,033 Siang Ini

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) naik 2,63%
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 1,41%
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 0,59%

Research Phintraco Sekuritas: IHSG Masih Terbuka dengan Potensi Menguji Area Resistance di level 8.200

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 85,16 poin atau 1,06% ke 8.125,20 pada akhir perdagangan Selasa (23/9/2025).

Pengamat pasar modal sekaligus Founder Republik Investor Hendra Wardana mengatakan penguatan IHSG ke rekor baru ini didorong oleh penguatan sektor consumer staples dan keuangan.

Sentimen positif datang dari penyelesaian perjanjian dagang Indonesia-Uni Eropa yang dinilai mampu meningkatkan ekspor nasional serta menjaga optimisme investor di tengah pelemahan rupiah yang masih menekan ke Rp 16.660 per dolar AS.

Tambahan tenaga juga datang dari aksi beli asing yang pada perdagangan hari ini tercatat melakukan net buy sebesar Rp 451 miliar, menandakan mulai adanya aliran dana masuk kembali ke pasar domestik.