Topikseru.com – Pada perdagangan 24 September 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $$112,265 atau setara dengan Rp1.875.814.415 mengalami kenaikan tipis 0,13% dalam 24 jam terakhir.
Sepanjang periode ini, BTC menyentuh level terendahnya di Rp1.857.892.209 dan harga tertingginya di Rp1.892.173.324.
Saat penulisan, kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar Rp37.231 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang turun 30% menjadi Rp773,38 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Arthur Hayes Bertaruh pada Ekspansi Likuiditas AS
Optimisme Hayes berakar pada ekspektasi akan adanya tambahan likuiditas dari Amerika Serikat.
Ia menjelaskan bahwa Departemen Keuangan AS berencana menjalankan kebijakan ekspansi mata uang, sementara serangkaian pemangkasan suku bunga lanjutan dari The Fed juga diperkirakan akan terjadi.
Menurutnya, jika Departemen Keuangan menambah pasokan mata uang, hal itu akan memberi dampak positif jangka pendek bagi Bitcoin—terutama bila berbarengan dengan pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Namun, perkembangan terbaru di The Fed ternyata lebih rumit daripada prediksi Hayes. Beberapa pejabat The Fed yang sebelumnya mendukung pemangkasan suku bunga pada September justru menyampaikan keraguan mereka terkait rencana pemangkasan lebih lanjut di Oktober, lewat pidato publik pada hari Senin.
Trump, The Fed, dan Mesin Uang Cetak
Hayes memprediksi bahwa upaya Presiden Donald Trump untuk menyingkirkan anggota The Fed yang ada saat ini pada akhirnya akan berhasil.
Ia meyakini bahwa posisi mereka akan digantikan oleh pejabat yang lebih sejalan dengan kebijakan Trump.
“Trump berusaha menyingkirkan pihak-pihak yang menentangnya di The Fed dan menggantinya dengan orang-orang yang mendukung kebijakannya,” ujarnya.
Menurut Hayes, hal ini pada akhirnya akan mendorong pencetakan uang lebih banyak serta penerapan kebijakan ekonomi ekspansif secara berkelanjutan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya