Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

MNC Sekuritas Herditya: Herditya memperkirakan IHSG Berpeluang Menguat Terbatas dengan Level Support 8.070 dan Resistance 8.109

×

MNC Sekuritas Herditya: Herditya memperkirakan IHSG Berpeluang Menguat Terbatas dengan Level Support 8.070 dan Resistance 8.109

Sebarkan artikel ini
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di sepanjang pekan ini. IHSG berakhir naik 58,66 poin atau 0,73% ke level 8.099,33. Selama sepekan, IHSG mendaki 0,6%.

Topikseru.com – Pada perdagangan Jumat (26/9/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di sepanjang pekan ini. IHSG berakhir naik 58,66 poin atau 0,73% ke level 8.099,33. Selama sepekan, IHSG mendaki 0,6%.

Baca Juga  IHSG Mendaki 0,6% Selama Sepekan, Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas

Menurut Analis sekaligus VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi, ada dua sentimen pasar yang menopang penguatan IHSG dalam sepekan.

Pertama, penguatan saham konglomerasi khususnya paska rebalancing indeks global seperti Morgan Stanley Capital International (MSCI) dan Financial Times Stock Exchange Group (FTSE).

Kedua, penguatan harga sejumlah komoditas, khsusunya mineral dan bahan baku seperti emas hingga tembaga. Di sisi lain, depresiasi rupiah cenderung menjadi sinyal buruk.

Baca Juga  IHSG Mencatat Kenaikan 0,6% dan Tetap Berada Dalam Tren Bullish Dalam Sepekan

“IHSG sepekan terakhir bergerak mixed dengan ditutup menguat tipis sebesar 0,6% ke level 8.099 dengan pergerakan dalam tren bullish untuk jangka pendek hingga panjang,” kata Audi.

Head of Research Retail MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menerangkan penguatan IHSG disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.

Menurut Herditya, ada tiga faktor utama yang memengaruhi pergerakan IHSG. Pertama, pergerakan harga komoditas dunia terutama emas yang cenderung meningkat. Sentimen ini dinilai memengaruhi pergerakan emiten di pasar saham.

Baca Juga  IHSG Ditutup Menguat 58,66 Poin Bertengger di Level 8.099,33 di Akhir Perdagangan Jumat (26/9/2025)

Kedua, ketidakpastian akan arah Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserves/The Fed) untuk keputusan suku bunga ke depannya. Sentimen tersebut meningkatkan ketidakpastian di antara investor sekaligus meningkatkan yield US Treasury.

“Ketiga, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,” ujar Herditya.

Untuk Senin (29/9), Herditya memperkirakan IHSG berpeluang menguat terbatas dengan level support 8.070 dan resistance 8.109.