IHSG Naik 38,63 Poin ke Level 8.082,45 di Perdagangan Kamis (2/10/2025) Pagi Ini

Kamis, 2 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di pasar spot. Berdasarkan data yang dilansir dari RTI pukul 09.15 WIB, IHSG naik 0,48% atau 38,63 poin ke level 8.082,45.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di pasar spot. Berdasarkan data yang dilansir dari RTI pukul 09.15 WIB, IHSG naik 0,48% atau 38,63 poin ke level 8.082,45.

Topikseru.com – Pada perdagangan Kamis (2/10/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di pasar spot.

Berdasarkan data yang dilansir dari RTI pukul 09.15 WIB, IHSG naik 0,48% atau 38,63 poin ke level 8.082,45.

Baca Juga  Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianu: IHSG Ditentukan Arah Kebijakan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia

Ada sebanyak 271 saham menguat, 215 saham melemah, dan 175 saham stagnan. Total volume perdagangan tercatat 6,6 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,56 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Laju IHSG pagi ini ditopang oleh sembilan indeks sektoral. Tiga sektor dengan kenaikan tertinggi yaitu: IDX-Industry naik 1,18%, IDX-Finance naik 0,91%, IDX-Property naik 0,89%.

Baca Juga  IHSG Bergerak Datar 0,01% Berada di Level 8.062,076 di Perdagangan Sesi I Rabu (1/10/2025) Siang Ini

Saham Top Gainers LQ45:

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) naik 8% ke Rp 675
PT Bank Jago Tbk (ARTO) naik 7,44% ke Rp 2.310
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) naik 3,27% ke Rp 3.160

Saham Top Losers LQ45:

PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 4,55% ke Rp 378
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 1,77% ke Rp 2.770
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 1,17% ke Rp 4.210

Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianu: IHSG Ditentukan Arah Kebijakan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia

Pada perdagangan Rabu (1/10/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah dalam tren menanjak. Sepanjang tahun 2025 berjalan, IHSG tercatat sudah naik 12,29% year to date (YtD).

Tren penguatan ini bahkan membuat sejumlah lembaga sekuritas merevisi naik target IHSG menjadi 8.600 hingga akhir tahun 2025.

Ekonom Panin Sekuritas, Felix Darmawan melihat, IHSG memang tengah berada dalam tren naik alias bullish. Meski begitu, reli tersebut masih cukup rapuh lantaran investor asing masih gencar mengobral dalam jumlah besar.

Hingga saat ini, asing tercatat masih net sell alias jual bersih sebesar Rp 54,77 triliun YtD di seluruh pasar.

“Artinya, penguatan ini banyak ditopang investor domestik,” ujar Felix.

Meski begitu, menurut Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, ruang penguatan IHSG masih terbuka. Hal ini didukung potensi pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Fed pada pertemuan Oktober dan Desember, perkembangan negosiasi dagang antara AS dan Tiongkok, serta meredanya tensi geopolitik.

Syaratnya, IHSG harus bertahan di atas level 7.910. “Apabila memang itu bisa dijaga demikian kami melihat dengan tingkat probabilitas sebesar 60% ada kemungkinan indeks kita bisa menuju ke 8.620,” prediksi pria yang akrab disapa Nico ini.

Felix juga sepakat. Namun, jalannya tak akan semulus pada awal kuartal ketiga tahun ini, mengingat fundamental yang masih rapuh tersebut. Realisasinya akan ditentukan oleh arah arus dana masuk dari investor asing.

“Selama asing masih jualan, reli IHSG cenderung tersendat walaupun fundamental ekonomi domestik cukup solid,” imbuh Felix.

Sentimen Arah Suku Bunga
Ke depan, kata Felix, sentimen yang bakal mengiringi gerak IHSG ditentukan oleh arah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia dan The Fed. Sebab, arah kebijakan moneter tersebut akan menentukan imbal hasil (yield) investasi masing-masing.

Bila selisih yield antar kedua negara terlalu kecil, investor asing akan lebih melirik pasar AS sehingga risiko capital outflow dari pasar modal domestik semakin besar.

Tak hanya itu, sentimen global seperti arah nilai tukar rupiah dan otot dolar AS, yield obligasi pemerintah AS, juga kondisi geopolitik bisa ikut jadi penentunya.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rupiah Spot Menguat 0,16% di Posisi Rp16.610 Per Dolar AS di Perdagangan Kamis (2/10/2025) Siang Ini
IHSG Naik 28,76 Poin Berada di Level 8.072,59 di Perdagangan Kamis (2/10/2025) Siang Ini
Harga Kripto Terpantau Masih Berada di Zona Hijau di Perdagangan Kamis, (2/10/2025)
Harga Bitcoin (BTC) Turun 3,51% di Level $118,765 atau Setara dengan Rp1.970.710.171 Per Koin
Harga Bitcoin (BTC) Melesat Hingga Menyentuh Level Tertinggi Dua Pekan di US$118.710
Harga Emas Antam Naik Rp2.000 Dibanderol di Level Rp2.235.000 Per Gram
Rupiah Spot Menguat Tipis 0,12% di Level Rp16.615 Per Dolar AS di Awal Perdagangan Kamis (2/10/2025)
HFX Internasional Berjangka: Rupiah Spot Diperkirakan Bergerak Fluktuatif Hari Ini

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 14:19

Rupiah Spot Menguat 0,16% di Posisi Rp16.610 Per Dolar AS di Perdagangan Kamis (2/10/2025) Siang Ini

Kamis, 2 Oktober 2025 - 14:13

IHSG Naik 28,76 Poin Berada di Level 8.072,59 di Perdagangan Kamis (2/10/2025) Siang Ini

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:47

Harga Kripto Terpantau Masih Berada di Zona Hijau di Perdagangan Kamis, (2/10/2025)

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:50

Harga Bitcoin (BTC) Melesat Hingga Menyentuh Level Tertinggi Dua Pekan di US$118.710

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:22

Harga Emas Antam Naik Rp2.000 Dibanderol di Level Rp2.235.000 Per Gram

Berita Terbaru