Topikseru.com – Di tengah gencarnya slogan “sekolah gratis untuk semua” yang digaungkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, kenyataan pahit justru dialami Khairatun Gea, siswi SMA Negeri 1 Gunungsitoli, Nias. Anak yatim ini dilarang mengikuti ujian tengah semester hanya karena menunggak SPP selama empat bulan.
Saat teman-temannya sibuk mempersiapkan ujian, Khairatun justru harus bekerja di warung demi melunasi biaya sekolah yang seharusnya ditanggung oleh program sekolah gratis.
“Ibu kerja di warung dan saya ikut kerja juga. Selain untuk membantu ekonomi, juga untuk mengumpulkan uang agar bisa bayar uang sekolah,” ucap Khairatun dengan suara lirih, Selasa (7/10/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anak Yatim Dilarang Ujian karena SPP, Wali Kelas Tak Beri Keringanan
Khairatun mengaku sempat memohon agar bisa mencicil pembayaran SPP, namun permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh wali kelasnya.
Yang lebih menyakitkan, ia juga tidak diizinkan mengikuti ujian tengah semester.
“Sudah meminta keringanan agar uang sekolah dibayar dengan cara dicicil. Tapi, wali kelas tetap saja tidak mau dan tak memperbolehkan ujian,” katanya.
Di rumah, ibunya, Asmidar Harefa, tak kuasa menahan tangis melihat anak sulungnya terpaksa absen ujian hanya karena masalah uang.
Sejak suaminya meninggal, Asmidar menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga.
Penulis : AMK
Editor : Muchlis
Halaman : 1 2 Selanjutnya