Emas Mencatat Tonggak Sejarah Baru Menembus Level US$ 4.000 Per Troy Ounce

Kamis, 9 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kenaikan emas juga mendorong harga perak yang melonjak 3,2% ke posisi US$ 49,39 per ounce, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 49,57.

Kenaikan emas juga mendorong harga perak yang melonjak 3,2% ke posisi US$ 49,39 per ounce, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 49,57.

Topikseru.com – Pada perdagangan Rabu (8/10/2025) emas mencatat tonggak sejarah baru dengan menembus level US$ 4.000 per troy ounce untuk pertama kalinya.

Lonjakan ini didorong derasnya aliran investasi ke aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed).

Harga emas di pasar spot naik 1,7% menjadi US$ 4.050,24 per ounce pada pukul 13.45 waktu New York, Amerika Serikat (AS), sementara kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ditutup menguat 1,7% ke level US$ 4.070,5.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kenaikan emas juga mendorong harga perak yang melonjak 3,2% ke posisi US$ 49,39 per ounce, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 49,57.

Matthew Piggott, Direktur Emas dan Perak di Metals Focus, menilai reli emas mencerminkan kondisi makroekonomi dan geopolitik yang sangat mendukung aset lindung nilai.

“Kekhawatiran terhadap stabilitas aset safe haven tradisional membuat emas semakin menjadi pilihan utama,” ujarnya.

Kinerja emas sepanjang 2025 tergolong luar biasa. Harga logam mulia ini sudah naik 54% sejak awal tahun, melanjutkan kenaikan 27% pada 2024. Emas bahkan mengungguli pasar saham global, bitcoin, hingga dolar AS dan minyak yang justru melemah.

Perak juga menunjukkan performa mengesankan dengan lonjakan 71% sejak awal tahun. Selain terdorong sentimen yang sama dengan emas, pasar perak juga mengalami pengetatan suplai.

Suki Cooper, Kepala Riset Komoditas Global Standard Chartered Bank, menjelaskan tingginya permintaan musiman dari India, kenaikan biaya sewa (lease rate), serta lonjakan arus masuk dana investasi menjadi faktor penting pendorong reli perak.

Laju penguatan harga logam mulia semakin dipicu kombinasi berbagai faktor, mulai dari ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, ketidakpastian politik dan ekonomi global, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, aliran masuk dana ke ETF emas, hingga pelemahan dolar AS.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Harga Emas Spot Menguat 0,83% ke Level US$ 4.158 Per Ons Troi
Rupiah Spot Melemah 0,22% di Level Rp16.624 Per Dolar AS Siang Ini
IHSG Semakin Tertekan Melemah 29,288 Poin Terduduk di Level 8.208,796 Siang Ini
KAI Sumut Ingatkan Warga: Jangan Bakar Sampah di Dekat Rel, Bisa Ganggu Masinis dan Sebabkan Kecelakaan!
Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini
IHSG Diprediksi Menguat, Pasar Optimistis BI Pangkas Suku Bunga dan The Fed Longgar
Harga Emas Antam Ambles Rp177.000 Dibanderol Rp2.310.000 Per Gram di Perdagangan Rabu (22/10/2025)
Harga Bitcoin (BTC) Terjatuh 1,78% Bertengger di Level US$108.449 Atau Setara Rp1,8 Miliar Per Koin

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:04

Harga Emas Spot Menguat 0,83% ke Level US$ 4.158 Per Ons Troi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:16

Rupiah Spot Melemah 0,22% di Level Rp16.624 Per Dolar AS Siang Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:05

IHSG Semakin Tertekan Melemah 29,288 Poin Terduduk di Level 8.208,796 Siang Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:34

KAI Sumut Ingatkan Warga: Jangan Bakar Sampah di Dekat Rel, Bisa Ganggu Masinis dan Sebabkan Kecelakaan!

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:48

Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini

Berita Terbaru