Topikseru.com – Pada perdagangan Senin (20/10/2025) Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan masih akan disetir oleh sentimen domestik dan global di pasar spot.
Adapun IHSG menutup perdagangan Jumat (17/10) dengan anjlok 2,57% atau turun 209,10 poin ke level 7.915,65.
Menanggapi hal tersebut, Investment Advisor Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis mencermati pelemahan IHSG terjadi tengah meningkatnya risiko global akibat meningkatnya ketegangan perang dagang China–Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Serta sentimen government shutdown di AS yang berkepanjangan, profit taking lanjutan terhadap saham-saham konglomerasi yang sebelumnya telah menguat signifikan,” jelasnya.
Menurutnya, rencana dari otoritas mengenai ketentuan free float baru dan penindakan tegas terhadap penggoreng saham, mendorong terjadinya profit taking terhadap saham-saham yang telah mengalami kenaikan signifikan.
Untuk pekan ini, lanjut Alrich, investor akan menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22 Oktober 2025. Dimana konsensus memproyeksikan ada penurunan suku bunga acuan sebesar 25 bps.
Selain itu, investor juga akan menunggu data pertumbuhan kredit September yang rencananya akan dirilis pada 22 Oktober 2025 dan data M2 Money Supply September pada 23 Oktober 2025.
Alrich menjelaskan secara teknikal, negative slope MACD semakin melebar pada IHSG. Sedangkan Stochastic RSI berada di area oversold, namun belum mengindikasikan reversal.
Halaman : 1 2 Selanjutnya