Scroll untuk baca artikel
Edukasi

7 Kesalahan Fatal Saat Memulai Usaha yang Sering Bikin Startup Lokal Gagal

×

7 Kesalahan Fatal Saat Memulai Usaha yang Sering Bikin Startup Lokal Gagal

Sebarkan artikel ini
kesalahan memulai usaha
7 Kesalahan Fatal Saat Memulai Usaha yang Sering Bikin Startup Lokal Gagal

Topikseru.com – Memulai bisnis sering dipandang sebagai langkah paling bergengsi, tetapi banyak pendiri yang lupa menyiapkan anti-radar untuk kesalahan-kesalahan dasar. Data industri menunjukkan hampir separuh usaha kecil tidak bertahan hingga lima tahun, sementara puluhan persen gulung tikar di tahun pertama karena kesalahan yang sebenarnya bisa diantisipasi dari awal.

Berikut rangkuman tujuh blunder paling umum yang kerap menghancurkan usaha baru dan cara praktis untuk menghindarinya.

1. Tidak Menyusun Rencana Bisnis yang Jelas

Rencana bisnis lebih dari sekadar dokumen formal. Tanpa visi, misi, model pendapatan, dan proyeksi arus kas yang terstruktur, operasi mudah menjadi reaktif dan berantakan.

Solusi: buat rencana yang ringkas namun konkret, termasuk skenario terburuk dan rencana mitigasinya.

2. Menghabiskan Modal Secara Berlebihan di Awal

Banyak pendiri terbuai ide besar lalu mengeluarkan modal untuk aset mahal atau fasilitas mewah. Ketika pemasukan tidak sesuai ekspektasi, cadangan likuid cepat menipis.

Baca Juga  Pertamina Patra Niaga Sumbagut Latih 39 UMKM, Dorong Produk Lokal Jadi Top of Mind

Tip: prioritaskan pengeluaran yang menghasilkan pelanggan (marketing terukur, produk minimum layak jual) dan siapkan buffer kas minimal untuk 6–12 bulan operasional.

3. Memaksakan Mengelola Semua Sendiri

Mengambil semua peran sendiri (one-person show) mungkin hemat biaya di awal, tapi mengorbankan fokus dan kualitas.

Dampaknya: proses lambat, inovasi terhambat, dan burnout.

Rekomendasi: rekrut atau outsource fungsi inti, yakni akuntansi, pemasaran digital, layanan pelanggan, secara bertahap.

4. Gagal Memahami Target Pasar

Produk yang “menyenangkan buat pendiri” belum tentu sesuai kebutuhan pelanggan. Tanpa riset pasar, produk bisa meleset dari ekspektasi.

Cara memperbaiki: lakukan survei singkat, wawancara pengguna, dan uji pasar (pilot) sebelum scale up.

5. Strategi Promosi yang Salah atau Minim

Promosi yang asal-asalan atau terlalu hemat biaya tanpa segmentasi justru membuang sumber daya.