Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Sambaran Petir Tewaskan Pengantin Baru di Mesuji: Pelajaran Penting Saat Cuaca Ekstrem

×

Sambaran Petir Tewaskan Pengantin Baru di Mesuji: Pelajaran Penting Saat Cuaca Ekstrem

Sebarkan artikel ini
pengantin baru di Mesuji tersambar petir
Warga dan aparat kepolisian berkumpul di lokasi rumah duka pengantin baru di Mesuji yang tersambar petir. Suasana duka tampak menyelimuti keluarga dan tetangga yang datang memberi dukungan setelah peristiwa tragis yang menewaskan Edi Prayitno. (istimewa)

Topikseru.com – Tragedi menimpa pasangan pengantin baru di Kabupaten Mesuji, Lampung. Seorang pria bernama Edi Prayitno, berusia 32 tahun, tewas tersambar petir saat berada di dalam kamar bersama istrinya, Lilis Nurbaiti.

Kejadian itu berlangsung pada Minggu malam, 16 November 2025, ketika hujan lebat disertai petir mengguyur kawasan mereka.

Mereka baru menikah pada pertengahan Oktober 2025. Kehidupan rumah tangga yang baru dimulai itu berakhir dengan kejadian yang tidak terduga.

Saat sambaran petir terjadi, Lilis sedang bermain handphone di atas kasur, sedangkan Edi berada tepat di sampingnya.

Kronologi Sambaran Petir yang Menewaskan Edi Prayitno

Menurut Kapolres Mesuji, AKBP Muhammad Firdaus, pasangan tersebut sedang berada di dalam kamar ketika petir menyambar rumah mereka.

Kondisi hujan deras membuat sambaran petir terjadi dua kali. Pada sambaran pertama, mereka terkejut. Namun, sambaran kedua membuat suasana berubah mencekam.

Berdasarkan keterangan Lilis, petir kedua membuat suaminya tiba-tiba terdiam. Ia melihat Edi tidak lagi merespons.

Mulut korban dalam keadaan menganga dan tubuhnya tidak bergerak. Karena panik, Lilis segera berteriak meminta pertolongan tetangga.

Warga langsung membawa Edi ke Puskesmas terdekat. Namun, setelah diperiksa, tim medis menyatakan bahwa Edi telah meninggal dunia. Upaya penyelamatan tidak berhasil karena kondisi korban sudah kritis saat tiba di fasilitas kesehatan.

Kesaksian Polisi dan Keterangan Istri Korban

AKBP Firdaus menjelaskan bahwa sambaran petir yang terjadi di rumah korban sangat kuat.

Dari penuturan Lilis, kedua petir tersebut menghantam area rumah mereka dalam waktu berdekatan. Sambaran kedua menjadi yang paling fatal karena terjadi saat Lilis masih memegang handphone.

“Istri korban ini bermain handphone saat petir menyambar rumah tersebut,” ungkap Kapolres.

Lilis menuturkan bahwa petir menyambar sebanyak dua kali, dan setelah sambaran kedua, ia mendapati suaminya sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan mulut menganga.

“Malam itu istrinya main handphone di atas kasur, korban ada di sampingnya. Pada petir kedua, istrinya melihat suaminya sudah tidak sadarkan diri,” jelasnya.

Edi sempat dibawa ke Puskesmas terdekat, namun sayangnya dinyatakan telah meninggal dunia. Pihak keluarga menerima musibah ini dan menolak dilakukan autopsi.

Pasangan ini baru saja menikah pada pertengahan Oktober 2025, s

Bahaya Bermain Handphone Saat Hujan Petir

Fenomena ini sekaligus menjadi peringatan penting bagi masyarakat. Bermain handphone saat hujan petir ternyata bisa memicu risiko.

Aliran listrik dari petir dapat masuk melalui jaringan rumah atau sambungan listrik. Jika seseorang sedang memegang perangkat elektronik, energi tersebut dapat merambat ke tubuh.

Selain itu, berada di dalam rumah tidak selalu menjamin keselamatan dari sambaran petir.

Rumah dengan sistem grounding yang kurang baik dapat meningkatkan potensi bahaya. Karena itu, masyarakat perlu lebih berhati-hati saat cuaca ekstrem melanda.

Langkah Aman Saat Terjadi Petir

Beberapa langkah sederhana dapat membantu mencegah risiko fatal:

  • Hindari menggunakan HP yang sedang di-charge.

  • Jauhkan perangkat elektronik dari tubuh.

  • Matikan peralatan listrik saat petir menyambar.

  • Tetap berada jauh dari jendela dan pintu.

  • Hindari menyentuh pipa logam atau permukaan yang basah.

Tindakan sederhana ini dapat membantu mencegah kejadian tragis seperti yang dialami Edi.