Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

IHSG Turun 39,80 Poin ke Level 8.530,46 Berlawanan Arah dengan Bursa Asia Pagi Ini

×

IHSG Turun 39,80 Poin ke Level 8.530,46 Berlawanan Arah dengan Bursa Asia Pagi Ini

Sebarkan artikel ini
IHSG
Berdasarkan data yang dilansir dari RTI pukul 09.17 WIB, IHSG turun 0,46% atau 39,80 poin ke level 8.530,46. Sebanyak 291 saham melemah, 212 saham menguat, dan 183 saham stagnan.

Topikseru.com – Pada awal perdagangan Selasa (25/11/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi berlawanan arah dengan mayoritas bursa Asia yang bergerak menghijau.

Berdasarkan data yang dilansir dari RTI pukul 09.17 WIB, IHSG turun 0,46% atau 39,80 poin ke level 8.530,46. Sebanyak 291 saham melemah, 212 saham menguat, dan 183 saham stagnan.

Volume transaksi mencapai 7,4 miliar saham dengan nilai perdagangan sekitar Rp 3,8 triliun.

Lima indeks sektoral menekan laju IHSG, dengan tiga sektor berpenurunan terdalam: IDX-Property: -1,49%, IDX-Industry: -0,45%, dan IDX-Basic Materials: -0,37%

Saham top losers LQ45:

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun 2,35% ke Rp 7.275
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,25% ke Rp 2.610
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) turun 2,11% ke Rp 6.950
Saham top gainers LQ45:

PT Bumi Resourcers Tbk (BUMI) naik 7,34% ke Rp 234
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 3,14% ke Rp 394
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 2,10% ke Rp 8.525

Bursa Asia Bergerak Cerah, Ditopang Euforia Teknologi

Berbeda dengan Jakarta, pasar saham Asia-Pasifik dibuka dengan nada optimistis. Rebound saham-saham teknologi di Wall Street menular ke Asia setelah reli kuat Alphabet memantik kembali cerita bullish di sektor AI.

Sentimen ini muncul setelah Alphabet memperkenalkan model AI terbaru, Gemini 3, yang memicu ekspektasi bahwa raksasa teknologi itu siap kembali memimpin kompetisi AI global. Sahamnya langsung melesat 6,31%.

Kenaikan diikuti oleh saham-saham AI lainnya seperti Broadcom dan Micron Technology, memperpanjang momentum positif yang dimulai sejak komentar dovish dari Presiden Fed New York pekan lalu yang membuka peluang pemangkasan suku bunga Desember.

Baca Juga  IHSG Telah Mengakumulasi Kenaikan 2,51% Dalam Sepekan

Euforia itu langsung terasa di Asia. Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,14%, dipimpin kenaikan saham-saham semikonduktor seperti Advantest (+4,8%), Lasertec (+2,75%), dan Tokyo Electron (+2,39%), yang selama ini sangat sensitif terhadap siklus AI global.

Pasar Korea Selatan juga tak mau kalah. Kospi terbang 2,39%, didorong reli besar di SK Hynix dan Samsung Electronics, yang masing-masing naik hingga 5% dan 4%.

Di Hong Kong, Hang Seng menguat 1%, sementara indeks teknologi Hang Seng Tech melejit 1,74% seiring arus masuk pada saham-saham teknologi Tiongkok.

Hanya Australia yang bergerak lebih hati-hati. ASX/S&P 200 sempat naik, namun kembali mendatar karena investor menunggu perkembangan dari kebijakan suku bunga lokal.

Analis Pasar: IHSG Berpotensi Lanjutkan Tren positif Ke Area 8.600 Dalam Jangka Pendek

Pada perdagangan Selasa, (25/11/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berpeluang melanjutkan penguatan di pasar spot.

Pada perdagangan hari ini (24/11/2025), IHSG ditutup menguat 1.85% ke 8.570,25 sekaligus mencetak level tertinggi baru/all time high (ATH). Kenaikan ini terutama didorong efek rebalancing MSCI November 2025 yang berlaku efektif mulai hari ini.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menjelaskan bahwa masuknya saham BREN dan BRMS ke dalam MSCI Global Standard Index menjadi katalis kuat bagi reli IHSG karena mendorong arus beli dari investor global.

“Rebalancing MSCI memberikan dorongan signifikan, terutama pada saham yang mengalami penyesuaian bobot dan masuk ke indeks,” ujar Alrich.

Selain itu, rupiah turut menguat seiring pergerakan positif mata uang Asia di tengah ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.