Topikseru.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah pantai barat Sumatera Utara sejak Senin (24/11/2025) malam memicu banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Bencana ini mengakibatkan korban jiwa, kerusakan rumah, dan gelombang pengungsian warga.
Di Desa Mardame, Sitahuis, duka mendalam menyelimuti warga setelah seorang ibu bernama Dewi Hutabarat (33) bersama tiga anaknya Tio (7), Vania (4), dan Ilona (3) ditemukan meninggal dunia tertimbun material longsor.
Mereka tertimpa tebing tanah yang ambruk tepat saat sedang tidur di kamar bagian belakang rumah.
Longsor datang secara tiba-tiba dini hari tanpa memberi kesempatan bagi korban untuk menyelamatkan diri.
Kepala desa dan warga yang bergegas mendobrak pintu rumah yang terkunci hanya menemukan puing-puing dan tubuh korban yang tak lagi bernyawa.
Tangis keluarga dan warga pecah, terutama saat Poliman Lumbantobing, suami dan ayah para korban, tiba dari luar kota tempatnya bekerja sebagai sopir angkutan.
Maksud hati ingin berkumpul kembali dengan keluarga, ia justru disambut empat peti jenazah yang membuat lututnya lemas tak berdaya.
Di Hutanabolon, Tukka, banjir bandang menggulung pemukiman warga.
Kayu-kayu besar dari pegunungan diterjang air deras, menghantam pagar, merusak dinding dan menyeret barang-barang berharga.
Warga hanya mampu menyaksikan dari lantai dua rumah sambil berharap bangunan dapat bertahan meskipun diterjang arus yang mengamuk.
Sementara itu di Sibuni-buni, Kecamatan Sarudik, suasana subuh berubah menjadi kepanikan besar.
Air banjir masuk begitu cepat hingga setinggi pinggang orang dewasa. Anak-anak dikejar air, ibu-ibu menggigil sambil menggendong bayi, sementara para pria berusaha menyelamatkan keluarga ke titik aman tanpa sempat membawa barang-barang dari rumah mereka.
Hingga pagi hari, ratusan warga mengungsi dalam kondisi pakaian basah, wajah pucat, dan mata penuh kekhawatiran menghadapi situasi yang belum pasti.
Masinton Pasaribu: Fokus Evakuasi & Bantuan
Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu menyatakan bahwa wilayahnya sedang diterjang cuaca ekstrem selama beberapa hari terakhir.
Melalui unggahan di akun Instagram-nya, ia menjelaskan bahwa banjir, banjir bandang, dan tanah longsor melanda sejumlah lokasi serentak.
“Cuaca ekstrem di Tapanuli Tengah mengakibatkan bencana di berbagai titik. Kami masih terus melakukan evakuasi bersama Basarnas, TNI, dan Polri, serta menyiapkan dapur umum dan pelayanan kesehatan untuk warga yang terdampak,” tulisnya.
Di sisi lain, akses transportasi juga lumpuh akibat banjir parah yang menutup jalan utama Pandan menuju Kota Sibolga. Sejumlah video warganet memperlihatkan kendaraan sulit melintas, sementara warga terpaksa berjalan menembus banjir dengan risiko terseret arus.
BPBD Sumut: 7 Kabupaten/Kota Terkena Dampak
Terpisah, BPBD Sumut mengonfirmasi bahwa tujuh kabupaten/kota terdampak banjir bandang dan longsor pada hari yang sama.











