Topikseru.com – Harga Bitcoin (BTC) di perdagangan awal pekan ini dengan nada yang lebih tenang seiring pasar mulai stabil setelah periode yang penuh gejolak.
Sentimen pasar sedikit membaik karena para trader mulai mengalihkan fokus mereka pada ekspektasi makroekonomi yang baru dan kemungkinan pelonggaran kebijakan yang meningkat.
Selain itu, kondisi pasar secara umum kini menunjukkan pendekatan yang lebih hati-hati, dengan para investor menimbang risiko sekaligus peluang.
Sementara itu, tanda-tanda kestabilan mulai terlihat di berbagai grafik, didorong oleh sinyal jangka pendek yang menguat dan volatilitas yang mulai mereda.
Lalu, bagaimana pergerakan harga Bitcoin hari ini?
Pada 26 November 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $87,774 atau setara dengan Rp1.465.947.339, mengalami kenaikan tipis 0,16% dalam 24 jam terakhir.
Sepanjang periode ini, BTC menyentuh level terendahnya di Rp1.439.240.375 dan harga tertingginya di Rp1.478.926.153.
Saat penulisan, kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar Rp29.080 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang turun 10% menjadi Rp1.124 triliun.
Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bentuk Arah BTC
Ekspektasi suku bunga yang baru mulai memengaruhi harga Bitcoin, dengan pasar memperkirakan peluang sebesar 80,7% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga ke kisaran 350–375 basis poin.
Lonjakan ekspektasi ini terjadi hanya beberapa hari setelah Gubernur The Fed, Chris Waller, menyuarakan dukungan terhadap pemangkasan suku bunga pada bulan Desember, dengan alasan melemahnya pasar tenaga kerja.
Arah kebijakan yang condong pada pelonggaran ini mendukung aset berisiko seperti Bitcoin, terutama di tengah fase pemulihan pasar yang penuh kehati-hatian.
Saat ini, harga Bitcoin berada di angka $87.456, menjadi patokan yang jelas untuk mengamati respons pasar terhadap perubahan sinyal makro.
Lebih lanjut, harapan terhadap pelonggaran kebijakan memberi ruang bagi BTC untuk kembali stabil setelah mengalami tekanan selama beberapa minggu terakhir.
Para trader kini mengamati bagaimana peluang pemangkasan ini selaras dengan struktur pasar secara keseluruhan, khususnya karena likuiditas mulai membaik di sejumlah titik penting.
Selain itu, setiap perubahan dalam ekspektasi kebijakan sering kali memicu reaksi cepat di pasar kripto, mengingat sensitivitasnya terhadap likuiditas makro.
Gabungan sinyal-sinyal ini menciptakan jendela krusial dalam beberapa pekan ke depan.
Pergerakan harga BTC kemungkinan besar akan tetap mengikuti arah kebijakan makro dengan ketat, dan keterkaitan ini memperkuat peluang terjadinya rebound yang stabil selama kondisi makro tetap mendukung.
Struktur Reversal Muncul Kembali Saat Bitcoin Uji Zona Breakout Krusial
Seorang analis terkemuka menyoroti pola yang menyerupai struktur bear market tahun 2021, dan kemiripannya tampak mencolok.






