Scroll untuk baca artikel
Daerah

Akses ke Kuala Simpang Mulai Terbuka Setelah Banjir dan Longsor Porak-porandakan Aceh Tamiang

×

Akses ke Kuala Simpang Mulai Terbuka Setelah Banjir dan Longsor Porak-porandakan Aceh Tamiang

Sebarkan artikel ini
banjir Aceh Tamiang
Sejumlah kendaraan masih bergelimpangan di pinggir jalan Kabupaten Aceh Tamiang, setelah diterjang banjir hebat. Situasi mulai pulih dan akses menuju Kuala Simpang berangsur pulih, Rabu (3/12/2025). Foto: Topikseru.com/TM Shadrak

Topikseru.com – Akses darat menuju Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, akhirnya mulai pulih setelah wilayah tersebut sempat terisolasi akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah di Aceh. Sejak Selasa (2/12/2025), jalur utama yang sebelumnya terputus kini dapat dilalui kembali.

Pantauan Topikseru.com pada Rabu (3/12/2025), pergerakan menuju Kuala Simpang kini dapat dilakukan melalui jalur darat dari Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

“Alhamdulillah, akses darat sudah mulai terhubung kembali ke Kuala Simpang melalui jalur Tanjung Pura,” ujar koresponden Topikseru, TM Shadrak, dari lokasi kejadian.

Jalan Utama Mulai Bisa Dilintasi Setelah Proses Pembersihan Material

Sebelumnya, jalur menuju Kuala Simpang lumpuh total akibat banjir besar yang merendam kawasan Semedam, serta longsor yang menutup badan jalan.

Baca Juga  Prabowo Minta 3-4 Tahun untuk Sejahterakan Rakyat, Termasuk Aceh dan Sumbar

Upaya pembersihan material longsoran kini terus dilakukan meski masih menyisakan hambatan.

Di wilayah Sei Liput, Aceh Tamiang, genangan air sisa banjir masih menutup sebagian badan jalan. Meski begitu, kendaraan roda dua maupun roda empat sudah mulai bisa melintas.

“Volume air di Sei Liput sudah berangsur surut dan akses bisa dilewati. Sebelumnya lokasi ini terputus total akibat banjir,” jelas TM Shadrak.

Bantuan Mulai Mengalir ke Wilayah Terdampak

Pulihnya akses ke Kuala Simpang menjadi titik krusial dalam percepatan penyaluran bantuan untuk warga yang terdampak bencana. Bantuan seperti makanan, air bersih, pakaian, selimut, hingga tenda darurat mulai berdatangan.