Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Viral Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana: Mengintip Profil dan Kekayaan Mirwan MS

×

Viral Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana: Mengintip Profil dan Kekayaan Mirwan MS

Sebarkan artikel ini
Foto Bupati Aceh Selatan Mirwan MS yang menjadi sorotan publik setelah tetap berangkat umrah saat wilayahnya terdampak banjir dan longsor.
Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, sosok yang menjadi sorotan setelah berangkat umrah saat daerahnya dilanda bencana.

Topikseru.com – Keputusan Bupati Aceh Selatan Mirwan MS untuk tetap berangkat umrah bersama istrinya di tengah bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayahnya memicu gelombang kritik publik yang tak terhindarkan.

Kejadian ini menjadi salah satu isu paling panas di Aceh, mengingat Aceh Selatan termasuk wilayah dengan dampak paling parah dalam bencana hidrometeorologi yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

Banyak warga menilai langkah tersebut tidak mencerminkan empati terhadap kondisi rakyat.

Sementara itu, pihak pemerintah daerah memberikan pembelaan bahwa keberangkatan tersebut dilakukan setelah melalui penilaian situasi yang dianggap sudah cukup stabil.

Pemkab Aceh Selatan: Situasi Dinilai Telah Stabil Sebelum Keberangkatan

Dalam upaya meredakan kritik publik, Plt Sekda Aceh Selatan Diva Samudra Putra memberikan penjelasan panjang lebar mengenai dasar keputusan tersebut. Pemerintah daerah menilai bahwa situasi sudah tidak berada dalam tahap darurat kritis.

Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah pemerintah daerah menilai situasi di lapangan telah berada dalam kondisi yang cukup stabil.

Menurutnya, banjir yang sebelumnya melanda beberapa wilayah mulai surut dan tanda-tanda pemulihan sudah terlihat dari hari ke hari.

Infrastruktur perlahan kembali berfungsi, aktivitas warga mulai pulih, dan wilayah terdampak sudah tidak berada dalam status darurat kritis.

Diva juga menambahkan bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab atas penanganan bencana telah bergerak sesuai jalur komando.

Instruksi dan koordinasi tetap berjalan normal meski Bupati tidak berada di tempat. Tim penanggulangan bencana di lapangan, termasuk BPBD, relawan, hingga perangkat desa, disebut terus bekerja tanpa hambatan dan tetap menjalankan operasi penyelamatan, evakuasi, serta pendistribusian bantuan.

Menurut Diva, struktur komando dan sistem kerja yang sudah solid membuat absennya Mirwan tidak mengganggu penanganan bencana secara teknis.

Pemerintah daerah berpegang pada penilaian tersebut sebagai dasar bahwa Mirwan MS tidak meninggalkan Aceh Selatan dalam keadaan kacau atau tanpa kendali.

Penolakan Gubernur Aceh dan Ramainya Kritik Publik

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA seperti yang dilansir Aceh Trends, yang pada Jumat (5/12/2025) memberikan klarifikasi terkait polemik perjalanan luar negeri Bupati Aceh Selatan di tengah status darurat bencana.

Muhammad MTA mengungkapkan bahwa Bupati Aceh Selatan memang pernah mengajukan izin perjalanan luar negeri kepada Gubernur Aceh. Pengajuan tersebut dilakukan sesuai prosedur, mengingat setiap perjalanan luar negeri pejabat publik wajib mendapatkan persetujuan dari atasan langsung—dalam hal ini Gubernur Aceh Muzakir Manaf.

Baca Juga  Syarat Penetapan Bencana Nasional: Mengapa Banjir Sumatera Belum Ditetapkan Bencana Nasional?

Namun, pengajuan izin tersebut terpicu kritik publik karena dilakukan di tengah kondisi bencana yang sedang melanda daerahnya.

Empat hari setelah pengajuan, Gubernur Aceh mengeluarkan surat balasan berisi penolakan izin perjalanan tersebut. Alasan penolakan ini sangat jelas dan tegas:

  • Aceh sedang menghadapi bencana hidrometeorologi dengan dampak besar.

  • Status darurat telah ditetapkan di tingkat provinsi.

  • Aceh Selatan termasuk daerah yang mengalami kerusakan paling parah.

Dalam kondisi ini, kehadiran kepala daerah sangat dibutuhkan untuk memastikan koordinasi, pengambilan keputusan cepat, dan kepemimpinan lapangan dalam mengatasi bencana.

Klarifikasi Resmi Mirwan MS: “Saya Sudah Pastikan Daerah Terkendali”

Di tengah kritik yang terus bergulir dan sorotan publik yang semakin luas, Mirwan MS akhirnya memberikan klarifikasi resmi melalui sebuah pernyataan tertulis pada Jumat, 5 Desember 2025.

Dalam penjelasannya seperti yang dilansir dari Antara, Mirwan menekankan bahwa keberangkatan dirinya ke Tanah Suci bukanlah tindakan mengabaikan rakyat atau meninggalkan daerah dalam kondisi genting, melainkan upaya memenuhi nazar pribadi yang telah lama direncanakan.

Mirwan menjelaskan bahwa sebelum berangkat, ia sudah turun langsung ke berbagai lokasi yang terdampak banjir.

Ia meninjau kondisi warga, memantau situasi di lapangan, dan memastikan jalur bantuan darurat berjalan sebagaimana mestinya.

Menurutnya, ia menyaksikan sendiri bagaimana tim penanganan bencana bekerja cepat untuk membantu warga yang terdampak, mulai dari evakuasi hingga distribusi kebutuhan pokok.

Selain melakukan tinjauan lapangan, Mirwan juga menggelar rapat koordinasi lintas OPD untuk memastikan penanganan bencana berjalan dalam struktur komando yang jelas dan terarah.

Ia menekankan bahwa semua unit pemerintahan yang terlibat telah memahami peran masing-masing sehingga operasi penanganan bencana dapat tetap berjalan meskipun ia tidak berada di lokasi.

Dalam klarifikasinya, Mirwan menegaskan bahwa keputusannya untuk tetap berangkat umrah diambil setelah menerima laporan dari posko bencana dan berkoordinasi dengan berbagai OPD yang memastikan situasi sudah terkendali.

“Sebelum saya berangkat, saya sudah turun langsung mengecek kondisi masyarakat terdampak banjir dan memastikan seluruh OPD bekerja sesuai alur komando,” kata Mirwan dalam keterangan tertulis pada Jumaat 5 Desember 2025.

Intensitas banjir dilaporkan mulai menurun, wilayah terdampak menunjukkan perbaikan, dan jalur penanganan dinilai berjalan stabil. Berdasarkan faktor-faktor inilah Mirwan merasa yakin bahwa keberangkatannya tidak akan menghambat proses penanganan bencana.