Scroll untuk baca artikel
Daerah

7 Tahun Irigasi Rusak Tak Diperbaiki, Warga Desa Bongkaras Sewa Ekskavator Demi Sawah Kembali Produktif

×

7 Tahun Irigasi Rusak Tak Diperbaiki, Warga Desa Bongkaras Sewa Ekskavator Demi Sawah Kembali Produktif

Sebarkan artikel ini
irigasi rusak Desa Bongkaras
Warga Desa Bongkaras Dairi secara swadaya menyewa ekskavator memperbaiki irigasi yang rusak akibat banjir bandang 2018, Jumat (19/12/2025). Foto: warga

Topikseru.com – Warga Desa Bongkaras, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, terpaksa menyewa alat berat berupa ekskavator untuk memperbaiki jaringan irigasi persawahan yang rusak akibat banjir bandang pada 18 Desember 2018 silam.

Langkah swadaya ini dilakukan setelah tujuh tahun masyarakat menunggu kehadiran pemerintah untuk memulihkan sistem pengairan sawah yang menjadi tulang punggung ekonomi warga.

Namun hingga kini, perbaikan tak kunjung terealisasi.

Gotong Royong Sewa Ekskavator Rp 3 Juta per Hari

Salah seorang petani, Opung Gisel, mengungkapkan bahwa warga secara gotong royong mengumpulkan dana untuk menyewa ekskavator dengan biaya mencapai Rp 3 juta per hari.

Alat berat tersebut digunakan untuk membersihkan material batu dan kayu yang menutup saluran irigasi.

“Kami terpaksa menyewa sendiri supaya sawah bisa kembali berfungsi. Sudah terlalu lama menunggu,” kata Opung Gisel kepada topikseru.com, Jumat (19/12/2025).

Baca Juga  Jeritan Warga Desa Juar Aceh Tamiang, Bertahan di Tengah Lumpur dan Ancaman Kelaparan Pascabanjir Bandang

Menurutnya, warga Desa Bongkaras sangat bergantung pada aliran Sungai Sikalombun, Salapsap, dan Batu Hapur.

Ketiga sungai itu tidak hanya mengairi persawahan, tetapi juga menjadi sumber air bersih bagi masyarakat sekitar.

Sawah Terbengkalai, Warga Bertahan dari Jagung dan Gambir

Akibat rusaknya irigasi, sawah warga tidak dapat digarap selama bertahun-tahun. Untuk bertahan hidup, masyarakat hanya mengandalkan pertanian jagung dan gambir sebagai sumber penghasilan sementara.

“Padahal dulu kami tidak pernah beli beras. Produksi ikan mas dari sawah kami juga terkenal,” ujar Opung Gisel.

Dia menuturkan, sebelum bencana, dalam satu hektare sawah miliknya, ia mampu memanen hingga satu ton padi, sekaligus membudidayakan ikan mas di kolam sawah.