Topikseru.com – Pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini. Jumat (19/12/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah dan ditutup melemah 49,529 poin atau 0,57% ke 8.568,669.
Sementara, pelemahan IHSG diseret oleh seluruh indeks sektoral. Indeks dengan pelemahan terdalam dicetak IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer yang ambles 2,69% hingga sesi pertama berakhir.
Kemudian, IDX Sektor Transportasi dan Logistik turun 2,36%, IDX Sektor Infrastruktur melemah 1,44%, IDX Sektor Perindustrian turun 0,73% dan IDX Sektor Properti dan Real Estate turun 0,68%.
Disisi lain, IDX Sektor Barang Konsumen Primer yang turun 0,64%, IDX Sektor Barang Baku turun 0.63%, IDX Sektor Teknologi turun 0,61% dan IDX Sektor Kesehatan melemah 0,55%.
Berikutnya ada IDX Sektor Energi yang turun 0,51% dan IDX Sektor Keuangan yang melemah tipis 0,07%.
Total volume transaksi bursa mencapai 23,169 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 15,63 triliun. Sebanyak 470 saham turun harga, 194 naik harga dan 136 flat.
Top losers LQ45 siang ini adalah:
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 10,66%
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 5,73%
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) turun 3,51%
Top gainers LQ45 siang ini terdiri dari:
PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 3,28%
PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) naik 2,98%
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 2,85%
Analis Pasar: IHSG Berpotensi Lanjutkan Koreksi dengan Level Support di 8.588 dan Resistance di 8.668
Pada perdagangan Kamis (18/12/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan mengikuti jejak bursa regional.
Berdasarkan data yang RTI, IHSG ditutup turun 0,68% atau 19,149 poin ke level 8.618,195. Tercatat 411 saham turun, 252 saham naik, dan 138 saham stagnan.
Menanggapi hal tersebut, Head of Research and Education Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan pelemahan IHSG antara lain disebabkan oleh rupiah yang cenderung melemah selama beberapa hari terakhir, meskipun BI Rate dipertahankan tetap di level 4,75% pada Rapat Dewan Gubernur BI di Rabu (17/12).
Dia mengungkapkan rupiah berlanjut melemah di pasar spot pada level Rp 16.723 per dolar Amerika Serikat (AS), di tengah penguatan indeks dolar AS dan mata uang di Asia yang ditutup variatif.












