TOPIKSERU.COM, TAPSEL – Yayasan Orangutan Sumatra Lestari – Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) menggelar Orangutan Festival (OU Fest) 2024 di Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, 23 hingga 25 Agustus.
OU FEST sendiri diselenggarakan untuk memeringati Hari Orangutan Internasional setiap tanggal 19 Agustus. Kegiatan yang dikemas dalam kegiatan conservation camp itu melibatkan lebih dari 100 orang generasi muda. Mereka mendapatkan berbagai pemahaman tentang konservasi.
OU Fest tahun ini mengusung tema Love for Orangutan. Dari Sumatera Utara, para pegiat konservasi orangutan dan habitatnya, berfokus pada tema Love from Tapanuli. Tema mengingatkan tentang Orangutan Tapanuli sebagai sebagai spesies yang baru diumumkan pada 2017 lalu. Setelah diumumkan, satwa bernama latin pongo tapanuliensis ini langsung dinyatakan terancam punah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur YOSL-OIC Syafrizaldi mengatakan, OU Fest digelar menyasar kaum muda sebagai agen konservasi yang baru. Penyadartahuan kepada generasi millennial, menurut dia menjadi salah satu metode efektif dalam upaya konservasi. Pemahaman yang didapat kaum muda tersebut, akan tertanam di alam bawah sadar.
“Ketika kelak generasi tersebut menempati pos-pos penting seperti menjadi kepala dinas, bekerja di perusahaan, menjadi penulis dan lainnya, pemahaman tentang konservasi itu sudah ada. Pesan itu akan dibawa sampai mereka tua,” kata Aal sapaan akrabnya kepada jurnalis akhir pekan lalu.
Paham Konservasi Dapat Merubah Cara Pandang
Aal menuturkan pengalamannya terlibat dalam dunia konservasi. Dia mendapatkan pemahaman tentang konservasi pada usia muda. Ia mengaku, tanpa sadar, pemahamannya tersebut merubah cara pandang hingga cara berpikir dirinya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya