Scroll untuk baca artikel
Daerah

SAHdaR Kritisi Ketiadaan Obat di RSUD Pirngadi Medan: Nyawa Masyarakat Jadi Taruhan

×

SAHdaR Kritisi Ketiadaan Obat di RSUD Pirngadi Medan: Nyawa Masyarakat Jadi Taruhan

Sebarkan artikel ini
Obat
Ilustrasi - SAHdaR kritisi kondisi ketiadaan obat-obatan di RSUD Pirngadi Medan dan rumah sakit lainnya di Kota Medan. Ilustrasi Foto: Klik Legal

TOPIKSERU.COM, MEDAN – Sentra Advokasi untuk Hak Dasar Rakyat (SAHdaR) mengkritisi kondisi yang terjadi di RSUD dr Pirngadi Medan terkait ketiadaan obat-obatan yang diduga telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Kondisi tersebut baru-baru ini kembali menjadi perhatian publik setelah salah seorang dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) mengungkapkan situasi yang ada di rumah sakit milik Pemkot Medan itu.

“Situasi ini mencerminkan kelalaian dan kegagalan yang berlarut-larut dari pihak rumah sakit dan pemerintah dalam menangani masalah mendasar tersebut,” kata Koordinator SAHdaR Ibrahim melalui keterangan tertulis, Rabu (11/9).

Hasil Pendataan

Ibrahim menjelaskan bahwa SAHdaR pada 2018 pernah mengungkapkan ke publik terkait kondisi krisis obat-obatan di beberapa rumah sakit.

Bahkan, kata Ibrahim, pihaknya mendapat beberapa data dari pasien yang kesulitan mendapat obat-obatan.

Baca Juga  Pilkada Sebulan Lagi, KPU Sumut Siapkan KPPS Lewat ToT Komisioner Kabupaten Kota

Seperti keluhan penderita penyakit paru-paru yang mengaku tidak mendapatkan obat levofloxacin dan harus membeli secara mandiri.

Kondisi lainnya, lanjut Ibrahim, pasien RD yang mengaku tidak menerima obat merk Dilcofenax Sodium dan Salbutamol.

Senada, R juga mengungkapkan tidak mendapatkan obat Curcuma, Diovan, Ambroxol dan Gabapentin.

“Ada pula pasien inisial YDPS tidak mendapat obat lambung Ranitidine dan penyakit paru-paru bernama Ambroxol karena kosong,” ujar Ibrahim.

Ibrahim mengungkapkan bahwa SAHdaR juga memperingatkan kondisi ketiadaan obat-obatan itu kepada pihak rumah sakit dan dampaknya yang bisa mengancam keselamatan pasien.

Namun, apa yang SAHdaR lakukan itu tidak menjadi perhatian dan kondisi tersebut masih menjadi permasalahan dan belum juga tuntas.

Pemerintah Harus Bertindak

Berdasarkan hasil pendataan SAHdaR, di Sumatera Utara khususnya Kota Medan, masyarakat masih mengalami masalah ketiadaan obat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *