TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Pulau-pulau Kecil, menggelar Aksi Sekolah Pantai Indonesia (SPI) di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (20/9).
Aksi tersebut menjadi rangkaian program SPI, yang telah berjalan selama sekitar 2 bulan. Program tersebut, melibatkan para pelajar dari SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Tapanuli Tengah. Program ini juga melibatkan sebanyak 3 pendamping, berasal dari DKP Sumatera Utara, DKP Tapteng dan guru internal dari SMA Negeri 1 Matauli.
SPI, merupakan kegiatan penyadaran masyarakat. Terutama bagi usia sekolah, mengenai perubahan iklim dan ekosistem pesisir dan laut. Program ini menerapkan prinsip dari, oleh dan untuk siswa melalui implementasi dan konsep 4A (Amati, Analisis, Ajarkan dan Aksi ).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi SPI, diawali peresmian dan pembukaan selubung plang Sekolah Pantai Indonesia (SPI) di SMA Negeri 1 Matauli, oleh Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Muhammad Yusuf.
Yusuf menuturkan, tahun 2024, terdapat 2 daerah yang sekolahnya terpilih menjadi Sekolah Pantai Indonesia. Yakni, Tanjung Pinang dan Tapanuli Tengah.
Menurut dia, terpilihnya Tapanuli Tengah, karena daerah ini memiliki Ekosistem Laut yang potensial untuk dikembangkan. Seperti banyaknya Terumbu Karang, Mangrove, Padang lamun dan banyaknya jenis biota laut.
“SMA Negeri 1 Matauli Pandan adalah sekolah yang sangat bagus, yang berada di pesisir pantai barat yang memiliki potensi ekosistem yang dapat dikembangkan karena banyaknya terumbu karang, Mangrove, Padang lamun dan berbagai jenis biota laut,” kata Yusuf.
Ia pun berharap, diresmikannya Sekolah Matauli menjadi SPI, menjadi stimulus mendorong anak-anak Matauli menjadi agen perubahan bagi sekolah lainnya, terutama di Tapanuli Tengah.
Editor : Muchlis
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya