TOPIKSERU.COM, TAPANULI TENGAH – Dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah, menyampaikan sambutannya usai melakukan pengundian dan penetapan nomor urut di kantor KPU Tapanuli Tengah, Senin (23/9) malam.
Kesempatan tersebut, sesuai jadwal acara yang telah disusun oleh KPU Tapanuli Tengah. Masing-masing pasangan calon mendapat waktu 10 menit menyampaikan sambutannya.
Filosofi KeDan
Paslon nomor urut 1, KeDan, diberi kesempatan pertama. Calon Bupati Khairul Kiyedi Pasaribu mengawali pernyataannya terkait filosofi KeDan, yang menjadi nama singkatan pasangannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kedan itu, berarti sahabat,” kata Kiyedi.
Ia pun mengapresiasi kondusifnya kegiatan pengundian nomor urut tersebut. Ia juga mengaku berterima kasih kepada aparat kepolisian yang telah melakukan pengamanan.
Mengakhiri sambutannya, Kiyedi pun mengingatkan agar semua pihak, untuk tetap menjaga situasi damai, yang menurutnya sudah tercipta di Tapanuli Tengah.
“Jangan mau diobok-obok dan dipecah, Tapteng saat ini sangat damai, jangan ada yang mengusik, karena kita lahir dan besar di sini,” katanya.
Masinton Ingin Bawa Tapteng Naik Kelas
Usai sambutan pasangan KeDan, KPU Tapteng kemudian memberi kesempatan pasangan Masinton Pasaribu-Mahmud Effendi, disingkat MaMa, menyampaikan sambutannya.
Calon Bupati nomor urut 2, Masinton Pasaribu menyoal tentang demokrasi yang harus ditegakkan di Tapanuli Tengah.
Menurut dia, Pilkada tahun 2024, akan menjadi momen bersejarah, dimana perjuangan demokrasi akan membuahkan hasil. Ia pun menyebut, keinginannya untuk membawa Tapteng naik kelas.
“MaMa hadir membawa perubahan yang adil buat semua, jangan jadi katak dalam tempurung, kiranya pengalaman saya, akan membawa Tapteng naik kelas,” tegas Masinton.
Suasana pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon di Kantor KPU Tapteng berjalan riuh. Para pendukung kedua pasangan calon, tidak hentinya meneriakkan yel-yel dan dukungan kepada pasangan yang didukung.
Pengundian nomor urut akhirnya selesai dilaksanakan. Meski, sepanjang kegiatan, para pendukung acap kali saling berteriak, namun hingga berakhirnya kegiatan tersebut, situasi tetap dapat dikendalikan.
Penulis : Jasman Julius
Editor : Damai Mendrofa