TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Cuaca ekstrim melanda kawasan Pantai Barat Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir. Hujan deras, angin kencang dan petir kerap terjadi, bahkan hingga beberapa jam.
Para nelayan pun mengeluhkan kondisi ini, apalagi yang menggantungkan hidup dari menjaring, memancing atau dari hasil Bagan Pancang. Cuaca ekstrim yang juga memicu gelombang tinggi, menyebabkan para nelayan enggan melaut.
Keluhan itu misalnya diungkap Anto Nelly (49). Nelayan Bagan Pancang di Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan. Ia menyebut, dampak cuaca buruk ini sangat merugikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini sudah dua hari tidak turun ke laut. Situasi bagan aja tidak tahu, apa sudah roboh apa belum,” ujar Anto kepada Topikseru.com, Minggu (13/10).
Anto mengaku mengelola dua unit Bagan Pancang, Dari sana, ia menghidupi keluarganya. Biasanya, jika cuaca bagus, setiap sore ia sudah berangkat menuju Bagan dan kembali ke rumah membawa ikan pada pagi hari.
“Bila cuaca ekstrim seperti ini, susahlah kita, nggak bisa turun dan juga nggak bisa jemur ikan,” ungkapnya.
Penulis : Jasman Julius
Editor : Damai Mendrofa