TOPIKSERU.COM, MEDAN – Pengendara di Kota Medan disuguhi dengan sebuah spanduk merah bertulis desakan kepada Polda Sumut untuk menangkap politikus PDIP Masinton Pasaribu. Anehnya, spanduk ini tidak menuliskan berasal dari kelompok mana alias tak bertuan.
Salah satu spanduk yang beredar itu terlihat terpasang di perempatan Jalan Sisingamangaraja – Jalan Amaliun atau Simpang YUKI tepat di depan Hotel Madani, Jumat (18/10).
Spanduk berlatar merah itu bertuliskan “Pak Kapolda Tangkap Masinton Pasaribu”. Selain itu, pada spanduk bagian kanan ada sketsa foto mirip Masinton Pasaribu yang saat ini menjadi calon Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ditengarai spanduk ini berkaitan dengan polemik antara Masinton Pasaribu dan Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah, Camelia Neneng Susanty, yang berujung ke ranah hukum.
Awal Kasus
Nama calon Bupati Tapanuli Tengah yang juga politikus PDIP, Masinton Pasaribu belakangan mencuat ke publik atas dugaan penganiayaan terhadap Wakil Ketua DPRD Tapteng, Camelia Neneng.
Kasus ini berawal pada Minggu, 6 Oktober 2024 di salah satu kedai durian di Kota Medan.
Kronologi peristiwa dugaan penganiayaan ini diungkapkan oleh Anggota DPRD Tapteng Ari Mitara Halawa, yang juga kader PDIP.
Ari Mitara menjelaskan, sebelum peristiwa dugaan penganiayaan, dia dan Camelia Neneng mendatangi kedai durian Bolang.
Ternyata di lokasi tersebut juga ada Masinton dan beberapa petinggi partai PDIP lainnya.
Saat hendak pamit pulang, Masinton memanggil keduanya untuk duduk dan membahas internal partai.
“Masinton menanyakan kepada kami mengapa tidak tegak lurus. Terus saya bilang kenapa pak? Lalu Masinton bilang jangan kau bawa-bawa lambang PDIP itu kalau kau tak mau jujur. Terus saya jawab siap pak saya salah,” kata Ari menirukan percakapan saat peristiwa, Senin (7/10).
Ari mengatakan hal yang sama juga ditanyakan kepada Camelia Neneng yang juga menjabat sebagi Bendahara DPC PDIP Tapanuli Tengah.
“Kenapa kau tidak tegak lurus? Buka bajumu itu kalau kau tak mau tegak lurus,” kata Ari menirukaan ucapan Masinton kepada Camelia.
Menurut Ari Mitara, saat bertanya tegas kepada Camelia, Masinton mencengkeram baju Wakil Ketua DPRD Tapteng itu hingga kancing bajunya lepas.
PDIP Sumut Membantah
Di sisi lain, Wakil Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Aswan Jaya membantah dugaan penganiayaan oleh Masinton Pasaribu terhadap Camelia Neneng.
Aswan menduga polemik tersebut sebagai upaya lawan politik untuk memberikan citra buruk kepada kader mereka yang sedang bertarung di Pilkada Tapteng 2024.
“Kabar palsu tersebut adalah upaya sistematis pihak lawan untuk menjelek-jelekkan pasangan calon Masinton – Mahmud yang memperjuangkan perubahan di Tapanuli Tengah,” kata Aswan Jaya, Selasa (8/10).
Dia mengatakan partai akan mengambil tindakan tegas kepada kader yang berkhianat dengan upaya tersebut.
Penulis : Muchlis
Editor : Damai Mendrofa
Halaman : 1 2 Selanjutnya