Scroll untuk baca artikel
Daerah

9 Remaja Terlibat Tawuran di Sibolga Bersujud di Kaki Orangtua

×

9 Remaja Terlibat Tawuran di Sibolga Bersujud di Kaki Orangtua

Sebarkan artikel ini
Polres Sibolga
Para remaja yang terlibat tawuran sujud minta maaf kepada orangtuanya masing-masing di Aula Polres Sibolga, Minggu (3/11). Foto: Humas Polres Sibolga.

TOPIKSERU.COM, SIBOLGA – Polres Sibolga melakukan pembinaan terhadap para remaja yang terlibat tawuran, bertempat di Aula Dr HM Jasin, Minggu (3/11). Polisi mengamankan sembilan remaja yang terlibat tawuran di Kota Sibolga.

Kapolres Sibolga AKBP Achmad Fauzy mengatakan tawuran remaja geng motor Genk Beo Zero Family 420 atau BZF 420 itu terjadi di Pantai Ujung Sibolga (Pajus) pada Sabtu (2/11) sekira pukul 23.00 WIB.

“Kami telah mengamankan sembilan orang dari lokasi beserta barang bukti seperti senjata tajam,” kata AKBP Achmad Fauzy.

Dalam kegiatan pembinaan tersebut Polres Sibolga menghadirkan orangtua para remaja.

Para remaja itu mengakui perbuatannya dan meminta maaf dengan bersujud di kaki orangtuanya.

Kapolres menekankan pentingnya pengawasan dari orang tua kepada anak-anak agar tidak terjebak dalam perilaku tawuran yang dapat berujung pada tindak pidana kriminal.

“Orang tua punya peran krusial dalam membimbing anak-anak, terutama dalam pergaulan sehari-hari, termasuk penggunaan media sosial,” ujar AKBP Achmad.

Baca Juga  Kapolres Sibolga Mendadak Periksa Ponsel Anggota, Ada Apa?

Dia mengingatkan kepada para orang tua agar tidak lengah mengawasi pergaulan para remaja sehingga terhindar dari pengaruh negatif.

Menurutnya, remaja adalah generasi penerus bangsa dan menjadi tanggung jawab bersama menjaganya terutama dari mulai lingkup keluarga.

“Mari sama-sama menjaga anak-anak kita ini agar terhindar dari pengaruh negatif dan tindakan yang dapat merugikan dirinya sendiri,” kata AKBP Achmad.

Kapolres Sibolga menekankan bahwa masalah tawuran tidak saja pada persoalan hukum, tetapi lebih jauh adalah tanggung jawab sosial.

“Mari kita bangun kesadaran bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam masyarakat, dan tidak seharusnya  menjadi alasan untuk melakukan kekerasan,” ujar Achmad.

Dia berharap kegiatan pembinaan ini tidak hanya memberikan efek jera, tetapi menjadi momen refleksi bagi seluruh masyarakat Sibolga untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

“Tidak ada lagi tawuran remaja dan semua pihak bisa berperan aktif dalam menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan masing-masing,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *