TOPIKSERU.COM, MEDAN – Otoritas Jasa Keuangan Sumatera Utara (OJK Sumut) mencatat jumlah pengaduan konsumen mencapai 1.360 pengaduan tahun ini. Sektor perbankan menjadi yang terbanyak diadukan konsumen.
Kepala Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien mengatakan jumlah pengaduan tersebut tercatat sejak Januari – November 2024.
“Kami terus berupaya menyelesaikan berbagai pengaduan dari konsumen, baik yang mengadukan sengketa maupun pelanggaran,” kata Khoirul Muttaqien, Jumat (20/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia menjelaskan dari total jumlah laporan yang mereka terima, pengaduan terhadap sektor perbankan paling banyak dengan jumlah mencapai 554 pengaduan.
Sedangkan pengaduan lainnya, terkait asuransi sebanyak 295 pengaduan, fintech peer to peer (P2P) sebanyak 264 pengaduan dan selanjutnya pengaduan terkait perusahaan pembiayaan sebanyak 226 pengaduan.
Khoirul mengatakan sedangkan pengaduan lain berkaitan dengan layanan industri keuangan nonbank (IKNB).
Dia menjelaskan pihaknya terus merespons dan menyelesaikan setiap pengaduan konsumen melalui portal perlindungan konsumen (APPK).
Selain itu, lanjutnya, OJK Sumut juga rutin melakukan evaluasi terhadap pengaduan konsumen, bersama pelaku usaha jasa keuangan (PUJK).
Sebab, pengaduan konsumen yang paling banyak OJK terima berkaitan dengan beberapa hal seperti perilaku petugas penagihan, masalah klaim, kendala akses dan sistem layan informasi keuangan (SLIK).
“Kami memberikan penekanan khusus kepada PUJK terkait beberapa pengaduan dari konsumen dan meminta mereka memberikan perhatian terhadap topik yang menjadi keluhan konsumen,” ujar Khoirul Muttaqien.
Dia berharap dengan memperhatikan berbagai pengaduan tersebut menjadi langkah untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan dan memastikan perlindungan konsumen lebih optimal.
Di sisi lain, OJK Sumut telah melaksanakan 337 kegiatan edukasi literasi keuangan dengan total 82.572 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM dan lainnya.
“Ini termasuk program roadshow edukasi daerah 3T yang dilaksanakan dengan mengandalkan kendaraan Simolek Edutainment OJK yang bergerak langsung ke kabupaten yang masuk dalam kategori tersebut,” pungkasnya.
Penulis : Muchlis
Sumber Berita : Antara
Halaman : 1 2 Selanjutnya