TOPIKSERU.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tengah mempersiapkan langkah negosiasi perdamaian untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Trump mengklaim bahwa kedua negara itu sama-sama menginginkan perdamaian.
Presiden AS ini mengaku telah memulai komunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui sambungan telepon. Hal ini menjadi langkah besar pertama Trump menuju diplomasi atas perang yang dijanjikannya akan dia akhiri.
Upaya negosiasi antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ini diungkapkan Trump melalui akun media sosial miliknya TruthSocial @realDonaldTrump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Politikus Partai Republik ini pertama-tama mengungkap pembicaraannya dengan Putin dalam sebuah postingan panjang lalu beralih ke Zelensky.
“Saya baru saja melakukan panggilan telepon yang panjang dan sangat produktif dengan Presiden Vladimir Putin dari Rusia,” kata Donald Trump melansir CNBC Indonesia, Kamis (13/2).
“Kami berdua merenungkan Sejarah Besar Negara-negara kita, dan fakta bahwa kita berjuang bersama dengan sangat sukses dalam Perang Dunia II, mengingat bahwa Rusia kehilangan puluhan juta orang, dan kita juga kehilangan begitu banyak orang. Kami masing-masing berbicara tentang kekuatan Negara-negara kita masing-masing, dan manfaat besar yang akan kita dapatkan suatu hari nanti jika bekerja sama,” tambahnya.
“Namun pertama-tama, seperti yang kita berdua sepakati, kita ingin menghentikan jutaan kematian yang terjadi dalam Perang dengan Rusia/Ukraina.”
Presiden AS Donald Trump mengaku Putin sepakat dengan kampanyenya yakni “Akal Sehat”. Bahkan dia mengaku keduanya sepakat akan saling mengunjungi negara masing-masing.
“Kami juga sepakat agar tim kami masing-masing segera memulai negosiasi, dan kami akan mulai dengan menghubungi Presiden Zelensky, dari Ukraina, untuk memberitahunya tentang percakapan tersebut, sesuatu yang akan saya lakukan sekarang,” jelasnya lagi.
“Saya telah meminta Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Direktur CIA John Ratcliffe, Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz, dan Duta Besar sekaligus Utusan Khusus Steve Witkoff, untuk memimpin negosiasi yang, menurut saya, akan berhasil,” kata dia.
“Jutaan orang telah tewas dalam Perang yang tidak akan terjadi jika saya menjadi Presiden, tetapi itu memang terjadi, jadi itu harus diakhiri. Tidak boleh ada lagi nyawa yang hilang!,” tambahnya seraya berucap terima kasih ke Putin dengan menyinggung pembebasan seorang warga AS, Marc Fogel di sana.
Dalam postingan kedua yang ditulisnya di akun yang sama, Trump membahas bagaimana dia telah berkomunikasi dengan Zelensky dengan pembicaraan “yang baik” soal perdamaian Ukraina dengan Rusia.
Menurut Trump, sama seperti Putin, Zelensky menginginkan perdamaian antara Rusia-Ukraina.
“Saya baru saja berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy dari Ukraina. Pembicaraan berjalan sangat baik,” tulis Donald Trump.
“Ia, seperti Presiden Putin, ingin menciptakan PERDAMAIAN,” tegasnya seraya menekankan akan ada pertemuan yang diselenggarakan pada hari Jumat di Munich, Jerman, di mana Wakil Presiden AS JD Vance dan Rubio akan memimpin Delegasi.
“Saya berharap hasil pertemuan itu akan positif. Sudah saatnya menghentikan Perang yang menggelikan ini, di mana telah terjadi KEMATIAN dan KEHANCURAN yang sangat besar dan sama sekali tidak perlu. Tuhan memberkati rakyat Rusia dan Ukraina,” tulis Trump dalam unggahannya itu.
Sumber Berita : CNBC Indonesia