Pasar saat ini mencermati kemungkinan panggilan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam minggu ini.
Hal ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, hanya beberapa hari setelah Trump menuduh China melanggar kesepakatan terkait pengurangan tarif dan hambatan perdagangan.
Dari Eropa, Komisi Eropa menyatakan akan mendesak AS untuk menurunkan atau menghapus tarif impor, di tengah rencana Trump menggandakan bea masuk baja dan aluminium menjadi 50% pada Rabu (5/6) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemerintah AS juga meminta mitra dagangnya untuk menyampaikan proposal perdagangan terbaik mereka sebelum tenggat lima minggu yang telah ditetapkan, menurut rancangan surat yang dilihat Reuters.
Tekanan Tambahan dari Data Ekonomi Global
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pada Selasa (3/6) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,9% untuk 2025 dan 2026, dari estimasi sebelumnya 3,0% dan 3,1%. Tahun lalu, ekonomi global tumbuh 3,3%.
Fokus investor pekan ini juga tertuju pada data ketenagakerjaan AS non-farm payrolls (NFP) yang akan dirilis Jumat (7/6), serta sejumlah pidato pejabat The Fed untuk mencari petunjuk arah suku bunga ke depan.
Sebagai catatan, emas yang tidak memberikan imbal hasil (zero-yielding asset) cenderung diminati saat suku bunga rendah karena biaya peluangnya lebih rendah.
Selain emas, harga logam mulia lainnya juga cenderung melemah: Perak turun 1,7% ke US$ 34,21 per ons troi, Platinum turun 0,9% ke US$ 1.053,45 per ons troi, dan Palladium naik tipis 0,2% ke US$ 991,15 per ons troi.
Halaman : 1 2