Sebagai respons, Trump pun mengancam akan mencabut seluruh kontrak federal untuk perusahaan-perusahaan milik Musk—termasuk Tesla, SpaceX, dan Starlink—yang kemudian memantik anjloknya harga saham Tesla hingga 15%.
Musk kemudin membalas dengan seruan pemakzulan terhadap Trump. Ia bahkan menyinggung dugaan keterkaitan Trump dengan dokumen Epstein yang belum dipublikasikan.
Sementara itu, beberapa sumber memastikan bahwa para penasihat senior Gedung Putih telah menggelar rapat darurat hari ini dalam rangka menilai potensi dampak ekonomi dari konflik tersebut.
Konflik kelas kakap ini kini dianggap sebagai potensi pengganggu besar bagi saham teknologi maupun aset digital. Para trader kripto pun terlihat berbondong-bondong memangkas eksposur mereka.
Secara keseluruhan, walaupun suasana pasar cenderung risk-on imbas ekspektasi pemangkasan suku bunga pada akhir 2025.
Dan juga meningkatnya partisipasi institusi di ruang kripto, drama politik ini membuat sentimen pasar menjadi buram.
Akankah Bitcoin Bertahan di Garis US$100.000?
Secara teknikal, Bitcoin kini berada tipis di atas level support psikologis penting di angka US$100.000.
Apabila likuidasi posisi long terus berlanjut dengan laju seperti sekarang, maka Bitcoin berpotensi menguji kisaran US$95.000–US$98.000 sebelum akhirnya menemukan support yang lebih berarti.
Keretakan antara Musk dan Trump mencerminkan keterkaitan yang makin erat antara pasar kripto, politik global, dan keuangan tradisional.
Para trader kini belajar bahwa volatilitas Bitcoin tak semata dipicu oleh metrik on-chain atau indikator ekonomi makro.
Pertikaian antar-miliarder dan ancaman legislasi pun bisa menguncang pasar.
Sampai ketegangan akhirnya mereda atau pasar menemukan katalis baru, prospek jangka pendek Bitcoin untuk saat ini masih akan tetap rapuh.












