Selanjutnya, data ekonomi yang akan menjadi perhatian adalah laporan inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Mei yang akan dirilis pada 11 Juni. Perkiraan dari Federal Reserve Atlanta menunjukkan inflasi bulanan sebesar 0,12%, atau 0,23% jika tidak termasuk makanan dan energi. Angka ini sejalan dengan laporan inflasi bulan April.
Namun, angka-angka tersebut belum memperhitungkan potensi dampak dari tarif baru yang mulai diberlakukan. Fahmi menilai masih banyak perusahaan besar, seperti produsen mobil dan pengecer, yang belum menyesuaikan harga mereka.
Alhasil, dampaknya mungkin belum tercermin dalam CPI bulan Mei. Kenaikan harga kemungkinan baru akan terlihat di laporan CPI bulan Juni atau Juli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Federal Open Market Committee (FOMC) dijadwalkan akan menetapkan suku bunga pada 18 Juni, setelah data CPI dirilis. Pasar memperkirakan suku bunga akan tetap stabil di kisaran 4,25%–4,5%, sesuai dengan proyeksi CME FedWatch Tool.
FOMC sendiri masih bersikap hati-hati dan menunggu data ekonomi lebih lanjut sebelum mengambil keputusan pemangkasan suku bunga yang mungkin terjadi di akhir tahun.
Pergerakan pasar dalam waktu dekat diperkirakan akan sangat dipengaruhi oleh rilis data ketenagakerjaan AS, terutama laporan Non-Farm Payrolls (NFP) yang bisa menjadi pemicu volatilitas jika hasilnya jauh dari ekspektasi.
“Jika tidak ada katalis eksternal yang signifikan dalam waktu dekat, kemungkinan besar Bitcoin akan tetap bergerak sideways. Namun secara struktur pasar tetap kuat, didukung volume transaksi yang tinggi dan antusiasme investor yang solid,” pungkas Fyqieh.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya