Ketika harga Bitcoin semakin mendekati level resistensi di $110.000, optimisme yang tinggi ini juga bisa menjadi pemicu koreksi harga dalam waktu dekat.
Momentum makro Bitcoin saat ini sangat dipengaruhi oleh laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) yang dijadwalkan rilis pada 11 Juni.
CPI untuk bulan Mei diperkirakan naik sebesar 0,2%, yang akan mendorong tingkat inflasi tahunan (year-over-year/YoY) dari 2,3% pada April menjadi 2,5%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kenaikan ini bisa menambah ketidakpastian di pasar, terutama jika inflasi ternyata lebih tinggi dari ekspektasi.
Selain itu, perilaku jual yang meningkat di pasar belakangan ini memperlihatkan adanya kehati-hatian dari para investor.
Grafik menunjukkan batang merah yang meningkat, mencerminkan peningkatan aktivitas penjualan Bitcoin.
Faktor-faktor ini, ditambah dengan data CPI yang akan dirilis, berpotensi memicu sentimen bearish, yang pada akhirnya bisa menurunkan harga Bitcoin.
Para investor mungkin akan menyesuaikan posisinya dengan memperkirakan bahwa inflasi yang meningkat dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan Bitcoin, terutama jika harapan pasar tidak terpenuhi.
Harga BTC Mendekati Titik Tertinggi Baru
Pada 10 Juni, harga Bitcoin berada di $109.480, sedikit di bawah level resistensi penting di $110.000.
Meskipun BTC sempat menembus level ini dalam 24 jam terakhir, indikator pasar secara keseluruhan mengisyaratkan potensi penurunan harga.
Dengan meningkatnya sentimen trader dan mendekatnya laporan CPI, Bitcoin bisa kesulitan mempertahankan posisinya saat ini.
Jika laporan CPI tidak sesuai harapan investor, harga Bitcoin kemungkinan akan turun ke level support berikutnya di $108.000.
Penurunan ini merupakan respons terhadap sentimen negatif yang muncul akibat potensi kenaikan inflasi.
Ketidakmampuan untuk menembus level $110.000 bisa menjadi tanda awal dari tren penurunan harga yang lebih panjang.
Dengan kemungkinan koreksi menuju $108.000 atau bahkan $106.265, menghapus sebagian besar kenaikan yang baru saja terjadi.
Halaman : 1 2