Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyebut kawasan Timur Tengah sebagai “tempat berbahaya”, dan mengungkap bahwa militer AS telah memindahkan sejumlah personel dari wilayah tersebut.
Ia kembali menegaskan bahwa AS tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir.
Faktor lain yang mendukung penguatan harga emas adalah pelemahan indeks dolar AS ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun, sehingga membuat emas lebih murah bagi pembeli di luar negeri.
Dari sisi data ekonomi, jumlah klaim tunjangan pengangguran mingguan di AS bertahan di level tertinggi dalam delapan bulan, sementara inflasi produsen pada Mei tercatat lebih lemah dari perkiraan.
Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan segera menurunkan suku bunga acuannya.
Pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 55 basis poin hingga akhir 2025, dengan dimulainya kemungkinan pada bulan September, lebih cepat dari proyeksi sebelumnya di bulan Oktober.
Selain emas, logam mulia lainnya turut mengalami kenaikan. Perak naik 0,3% ke US$36,25 per tri ons, platinum menguat 0,2% ke US$1.297,72, dan palladium naik 0,6% ke US$1.062,35. Ketiganya juga mencatatkan kenaikan secara mingguan.
