Emas dikenal luas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan konflik global.
Di tengah kombinasi suku bunga rendah dan ketegangan geopolitik, prospek logam mulia ini dinilai semakin cerah.
Goldman Sachs kembali menegaskan proyeksinya bahwa harga emas akan mencapai US$3.700/toz pada akhir 2025 dan tembus US$4.000 pada pertengahan 2026, ditopang oleh pembelian masif oleh bank sentral global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bank of America bahkan melihat potensi harga emas menyentuh US$4.000 dalam 12 bulan ke depan.
Permintaan Fisik Lesu, Logam Lain Tertekan
Namun, di pasar fisik, permintaan di beberapa negara Asia merosot akibat harga yang melonjak.
Di India, harga emas domestik melampaui level psikologis 100.000 rupee per 10 gram, menekan aktivitas pembelian.
Di sisi lain, perak spot turun tipis 0,3% ke US$36,27 per ons troi, meskipun masih naik 0,9% secara mingguan.
Platinum merosot 5,9% ke US$1.219,03 per ons troi namun masih menguat 4,8% dalam sepekan.
Sementara palladium turun 1,3% ke US$1.041,51 per ons troi dan mencatat pelemahan mingguan sebesar 1,1%.
Halaman : 1 2