Presiden AS Donald Trump mengatakan Iran memicu serangan tersebut karena menolak ultimatum dalam perundingan nuklir terbaru dengan Washington.
Didukung Data Inflasi dan Proyeksi Bank Sentral
Selain faktor geopolitik, laporan inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan turut mendorong harga emas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pasar kini semakin yakin bahwa The Fed berpotensi memangkas suku bunga dalam beberapa bulan ke depan lingkungan yang kondusif bagi emas karena menurunkan opportunity cost kepemilikan logam mulia.
Emas dikenal luas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan konflik global.
Di tengah kombinasi suku bunga rendah dan ketegangan geopolitik, prospek logam mulia ini dinilai semakin cerah.
Goldman Sachs kembali menegaskan proyeksinya bahwa harga emas akan mencapai US$3.700/toz pada akhir 2025 dan tembus US$4.000 pada pertengahan 2026, ditopang oleh pembelian masif oleh bank sentral global.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya