Dari kawasan Asia, data ekspor Jepang mencatatkan penurunan sebesar 1,7 persen (yoy) pada Mei 2025, penurunan pertama dalam delapan bulan terakhir. Hal ini turut menjadi sinyal perlambatan permintaan global, khususnya dari mitra dagang utama Jepang.
Di Eropa, inflasi Inggris melambat menjadi 3,4 persen (yoy) pada Mei dari sebelumnya 3,5 persen. Sementara inflasi di Zona Euro juga turun menjadi 1,9 persen dari 2,2 persen pada bulan sebelumnya.
Bursa Global Melemah
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mayoritas bursa saham di kawasan Asia dan global turut mengalami koreksi. Bursa saham Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu, 18 Juni 2025. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 1,0 persen ke 42.171,79. S&P 500 turun tipis 0,03 persen ke 5.980,97, sementara Nasdaq Composite justru menguat 0,61 persen ke level 19.546,83.
Bursa saham Eropa juga bergerak lesu. Indeks Euro Stoxx 50 turun 0,36 persen, indeks DAX Jerman melemah 0,50 persen, dan indeks CAC 40 Prancis turun 0,36 persen. Hanya indeks FTSE 100 Inggris yang mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,11 persen.
Di Asia, indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi 0,78 persen ke 38.585,50. Indeks Shanghai Composite turun 0,35 persen ke 3.377,76. Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 1,01 persen ke 24.048,00, sedangkan indeks Strait Times Singapura melemah 0,30 persen ke posisi 3.909,33.
Prospek IHSG Hari Ini
Secara teknikal, pasar masih mengamati level support IHSG di kisaran 7.100. Jika level ini mampu dipertahankan, peluang rebound terbuka di tengah koreksi tajam pada bursa global.
Namun, investor tetap perlu mewaspadai tekanan eksternal dari kebijakan suku bunga dan ketegangan geopolitik yang meningkat.
Penulis : Muchlis
Sumber Berita : Antara
Halaman : 1 2