Topikseru.com – Berdasarkan data real time Coinmarketcap pada Jumat (20/6/2025) harga Bitcoin tercatat di level US$ 104.806. Angka ini mencerminkan kenaikan sebesar 0,19% dalam 24 jam terakhir dan 0,95% dalam sepekan.
Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta ketidakpastian ekonomi global, Bitcoin menunjukkan ketahanan yang cukup solid.
Konflik antara Iran dan Israel yang terus memanas, ditambah keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk menahan suku bunga, tak menyurutkan pergerakan positif aset kripto terbesar ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski penguatannya tergolong tipis, Bitcoin masih mampu bertahan di atas level psikologis US$ 100.000, meskipun selama sepekan terakhir pasar dihantui ketidakpastian.
Ketua The Fed Jerome Powell dalam pengumuman terbarunya menyatakan bahwa prospek ekonomi Amerika Serikat masih diliputi ketidakpastian tinggi. Suku bunga acuan AS tetap dipertahankan di kisaran 4,25% – 4,50%.
Selain faktor ekonomi, dinamika politik juga turut membayangi. Presiden AS Donald Trump memberi isyarat akan terlibat dalam konflik Iran-Israel yang semakin memanas dalam beberapa hari terakhir. Hal ini berpotensi mendorong eskalasi geopolitik global lebih jauh.
Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menilai pasar kripto saat ini berada dalam fase konsolidasi, di mana pergerakan aset digital cenderung terbatas.
“Bitcoin sedang menguji zona support di US$ 104.000. Volume perdagangan menurun, ADX berada di level 16 yang menandakan belum ada tren kuat, dan RSI netral di angka 45,” jelas Fyqieh dalam keterangannya, Kamis (19/6).
Ia menambahkan, indikator teknikal tersebut menunjukkan pasar sedang menunggu arah baru, baik dari sinyal kebijakan moneter The Fed maupun perkembangan geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Halaman : 1 2 Selanjutnya