Scroll untuk baca artikel
Ekonomi dan Bisnis

Harga Bitcoin Bertahan di Level U$D104.000 Ditengah Memanasnya Konflik Iran vs Israel

×

Harga Bitcoin Bertahan di Level U$D104.000 Ditengah Memanasnya Konflik Iran vs Israel

Sebarkan artikel ini
Bitcoin tetap bertahan di level 104.000 dolar AS sementara itu, harga emas dunia terkoreksi 2,5 persen dari harga 3.420 dolar AS pada 13 Juni 2025 turun ke 3.335 dolar AS pada 20 Juni 2025.
Bitcoin tetap bertahan di level 104.000 dolar AS sementara itu, harga emas dunia terkoreksi 2,5 persen dari harga 3.420 dolar AS pada 13 Juni 2025 turun ke 3.335 dolar AS pada 20 Juni 2025.

Topikseru.com – Harga Bitcoin (BTC) masih bertahan di tengah anjloknya harga emas global sebagai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel serta kebijakan moneter ketat dari Federal Reserve (The Fed), kalangan investor aset digital mengalihkan investasinya ke Bitcoin.

Menurut Vice President Indodax, Antony Kusuma, dalam situasi penuh tekanan saat ini ini Bitcoin tetap bertahan di level 104.000 dolar AS sementara itu, harga emas dunia terkoreksi 2,5 persen dari harga 3.420 dolar AS pada 13 Juni 2025 turun ke 3.335 dolar AS pada 20 Juni 2025.

Sementara The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 – 4,50 persen dan memberi sinyal bahwa penurunan suku bunga akan dilakukan secara bertahap hingga 2027, tergantung perkembangan data ekonomi dan inflasi

“Ketahanan Bitcoin dalam situasi penuh tekanan ini menunjukkan transformasi besar dalam pola pikir investor global terhadap aset digital,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta.

Baca Juga  Harga Bitcoin (BTC) Terjatuh 1,78% Bertengger di Level US$108.449 Atau Setara Rp1,8 Miliar Per Koin

Dia menambahkan, hal itu bukan sekadar soal harga namun tentang pasar global yang kini mulai menempatkan Bitcoin sebagai salah satu poros dalam peta strategi aset dunia.

“Ketika bank sentral semakin bersikap ketat dan geopolitik makin tidak pasti, investor mencari instrumen yang netral secara politik, terbuka, dan tidak bisa dimanipulasi. Bitcoin menjawab semua itu,” ujarnya.

Antony menambahkan, tren investasi terhadap Bitcoin terjadi peningkatan minat investor, termasuk sebagian institusi, yang tidak lagi hanya melihat Bitcoin sebagai instrumen spekulatif, tetapi juga sebagai alternatif lindung nilai di tengah ketidakpastian global.

Salah satu kekuatan utama Bitcoin, lanjutnya, terletak pada ketidakbergantungannya terhadap otoritas pusat dalam pengelolaan pasokan.

Bitcoin tidak dikendalikan oleh bank sentral dan tidak bisa dicetak ulang seperti mata uang fiat. Jumlahnya terbatas hanya 21 juta koin, dan hal ini diatur langsung oleh protokolnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *