Jika Selat Hormuz Ditutup Iran, Seberapa Besar Dampak Ekonomi yang Diderita AS dan Eropa?

Senin, 23 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Iran berencana akan menutup Selat Hormuz sebagai jalur strategis.

Iran berencana akan menutup Selat Hormuz sebagai jalur strategis.

Topikseru.com – Wacana penutupan Selat Hormuz oleh Iran kian nyata setelah Parlemen Republik Islam itu menyetujui usulan pembatasan pelayaran di jalur strategis tersebut.

Di tengah eskalasi militer dengan Israel dan serangan udara Amerika Serikat (AS), Selat Hormuz kembali menjadi titik api geopolitik global.

Namun, pertanyaan besar muncul, seberapa besar dampak ekonomi yang akan diderita AS dan Eropa jika Iran benar-benar menutup Selat Hormuz?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selat Hormuz Jalur Energi Dunia

Selat Hormuz adalah jalur laut sempit yang menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab. Lebih dari 20% pasokan minyak mentah dunia melintas setiap hari dari selat ini.

Itu berarti, sekitar 17 juta barel minyak per hari – termasuk dari negara produsen utama seperti Arab Saudi, Irak, Uni Emirat Arab, dan Kuwait – bergantung pada kelancaran pelayaran di titik ini.

Baca Juga  BMKG: Sejumlah Wilayah di Sumut Hujan Lebat pada Sabtu

Bagi negara Barat, terutama Eropa dan Amerika Serikat, ketergantungan terhadap pasokan energi global yang melewati Selat Hormuz tidak bisa diremehkan, meskipun AS telah mengurangi impor minyak dari kawasan tersebut sejak booming shale oil pada dekade terakhir.

Kerugian Ekonomi AS Jika Selat Hormuz Tertutup

Walaupun produksi domestik energi AS meningkat, harga minyak dunia tetap memengaruhi ekonomi Amerika secara langsung. Jika Selat Hormuz ditutup:

1. Lonjakan harga minyak global

Harga minyak bisa melonjak ke atas US$150 per barel, memicu kenaikan harga BBM, inflasi, dan tekanan terhadap daya beli masyarakat.

2. Gangguan rantai pasok global

Industri pengolahan, penerbangan, dan logistik akan terkena dampak. Biaya operasional perusahaan AS meningkat, menekan keuntungan dan memicu volatilitas di pasar keuangan.

3. Peningkatan biaya militer dan keamanan

Penulis : Muchlis

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Harga Emas Spot Menguat 0,83% ke Level US$ 4.158 Per Ons Troi
Rupiah Spot Melemah 0,22% di Level Rp16.624 Per Dolar AS Siang Ini
IHSG Semakin Tertekan Melemah 29,288 Poin Terduduk di Level 8.208,796 Siang Ini
KAI Sumut Ingatkan Warga: Jangan Bakar Sampah di Dekat Rel, Bisa Ganggu Masinis dan Sebabkan Kecelakaan!
Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini
IHSG Diprediksi Menguat, Pasar Optimistis BI Pangkas Suku Bunga dan The Fed Longgar
Harga Emas Antam Ambles Rp177.000 Dibanderol Rp2.310.000 Per Gram di Perdagangan Rabu (22/10/2025)
Harga Bitcoin (BTC) Terjatuh 1,78% Bertengger di Level US$108.449 Atau Setara Rp1,8 Miliar Per Koin

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:04

Harga Emas Spot Menguat 0,83% ke Level US$ 4.158 Per Ons Troi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:16

Rupiah Spot Melemah 0,22% di Level Rp16.624 Per Dolar AS Siang Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:05

IHSG Semakin Tertekan Melemah 29,288 Poin Terduduk di Level 8.208,796 Siang Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:48

Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:09

IHSG Diprediksi Menguat, Pasar Optimistis BI Pangkas Suku Bunga dan The Fed Longgar

Berita Terbaru