Lonjakan rasio ini biasanya menandai fase ambil untung besar-besaran atau spekulasi tinggi—yang kerap mendahului lonjakan harga.
Konfirmasi dari Power Law dan Rainbow Chart
Bukan hanya prediksi Bitcoin Van Lagen yang menunjukkan optimisme. Pada Mei lalu, analis dan peneliti Bitcoin, Sminston With, juga memperkirakan puncak siklus BTC saat ini berada di kisaran US$220.000 hingga US$330.000.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan menggunakan model sederhana berbasis moving average dan tren Power Law, With menemukan bahwa di setiap siklus, harga Bitcoin cenderung melampaui garis tren jangka panjangnya secara signifikan.
“Dengan harga BTC yang saat ini di sekitar US$110.000, 365-day SMA baru menyentuh garis tren; sementara sejarah menunjukkan bahwa setiap siklus sebelumnya bergerak 2–3 kali lebih tinggi dari titik ini,” ungkapnya melalui X.
Sejalan dengan itu, indikator populer seperti Bitcoin Rainbow Chart juga menunjukkan proyeksi serupa. Selama harga BTC tetap mengikuti tren historisnya, lonjakan ke atas US$300.000 sangat mungkin terjadi sebelum akhir 2025.
Optimisme dengan Sentuhan Kewaspadaan
Dengan proyeksi harga Bitcoin di kisaran US$330.000 dari dua model berbeda—AVIV Ratio dan Power Law—ditambah dukungan dari Bitcoin Rainbow Chart, pasar Bitcoin saat ini mungkin masih berada di awal fase kenaikannya.
Namun, penting untuk tetap realistis. Analisis teknikal memberi arah, bukan kepastian.
Di dunia kripto, mimpi besar memang mungkin terwujud, tapi hanya bagi mereka yang siap menghadapi volatilitas ekstrem dan dinamika pasar yang tak terduga.
Sejarah mencatat bahwa Bitcoin selalu punya potensi mengejutkan—baik dalam reli besar maupun koreksi tajam. Bila skenario bullish ini menjadi kenyataan, 2025 bisa menandai babak baru dalam perjalanan Bitcoin.
Halaman : 1 2