Scroll untuk baca artikel
Ekonomi dan Bisnis

Harga Bitcoin Tak Bisa Menembus Angka US$111.000, Kenapa Ya?

×

Harga Bitcoin Tak Bisa Menembus Angka US$111.000, Kenapa Ya?

Sebarkan artikel ini
Bitcoin kembali diperdagangkan di US$105.900 menyusul pengumuman gencatan senjata Israel-Iran pada Selasa (24/6).
Bitcoin kembali diperdagangkan di US$105.900 menyusul pengumuman gencatan senjata Israel-Iran pada Selasa (24/6).

Exchange Whale Ratio Sinyalkan Tekanan Jual

Mendukung tren ini, Exchange Whale Ratio versi CryptoQuant tetap tinggi sepanjang bulan Juni.

Indikator ini berfungsi mengukur aktivitas whale di exchange. Rasio yang tinggi maknanya whale secara aktif menyetor Bitcoin ke exchange—biasanya sebagai persiapan untuk menjual.

Data membeberkan rasio ini naik saat Bitcoin berusaha menembus level US$110.000. Whale nampaknya bersiap menempatkan order jual di level tersebut, yang bisa membatasi potensi momentum naik.

Rasio ini sempat turun ketika harga Bitcoin merosot di bawah US$102.000. Namun, rasio kembali naik saat harga pulih ke kisaran US$105.900.

Aktivitas ini mencerminkan bahwa whale terus mengelola risiko mereka, menciptakan tekanan jual yang berkelanjutan serta menambah ketidakpastian di pasar.

Baca Juga  Harga Bitcoin Turun 1,24% di Level $121,869 atau Setara dengan Rp2.031.805.102 Per Koin

Ketidakpastian Geopolitik Perparah Kecemasan Whale

Peristiwa geopolitik terbaru—termasuk perang Israel-Iran dan pengumuman gencatan senjata setelahnya—telah meningkatkan kegelisahan pasar.

Investor whale baru nampak begitu sensitif, bereaksi cepat terhadap berita utama yang bersifat negatif.

Aksi jual yang terlalu cepat tak ayal memantik volatilitas lebih lanjut. Trader leverage menghadapi margin call, walhasil memperparah crash harga dan menghambat momentum naik yang awet.

Untuk menjaga peluang breakout di atas level krusial US$111.000, analis menyebut aksi jual dari whale harus mereda.

Kerugian yang terealisasi yang lebih rendah dan juga arus masuk bersih ke exchange yang berkurang bisa menjadi sinyal bahwa kepercayaan pasar mulai pulih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *