Topikseru.com – Pada perdagangan Senin 30 Juni 2025 menunjukkan bahwa harga Bitcoin (BTC) saat ini Rp1.756.527.074 tetap stabil di atas $108.000. Ini terjadi setelah periode volatilitas yang membuat aset tersebut mencapai rekor tertinggi baru sebesar $111.900.
Meskipun harga terlihat kuat di permukaan, aktivitas di balik layar menunjukkan hal yang berbeda.
Data on-chain mengindikasikan penurunan partisipasi dari investor ritel serta sinyal jaringan yang lemah, menimbulkan keraguan mengenai seberapa lama kekuatan harga ini dapat bertahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lalu, bagaimana pergerakan harga Bitcoin saat ini?
Harga Bitcoin Naik 0,65% dalam Waktu 24 Jam
Pada 30 Juni 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $108,509 atau setara dengan Rp1.761.012.040, mengalami kenaikan tipis 0,65% dalam 24 jam terakhir.
Sepanjang periode ini, BTC sempat menyentuh level terendahnya di Rp1.747.159.800, dan harga tertingginya di Rp1.769.710.948.
Dilansir dari CoinMarketCap, kini kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar $2.15 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 23% menjadi $36.53 miliar.
Aktivitas Jaringan Melemah Meski Harga Bitcoin Menguat
Perlu dicatat bahwa harga Bitcoin sempat bangkit dari $75.000 menjadi $111.000 hanya dalam beberapa bulan, memberi alasan bagi pasar untuk merayakannya.
Namun, blockchain Bitcoin menyampaikan cerita yang lebih tenang. Jumlah alamat aktif tidak menunjukkan peningkatan yang sejalan dengan reli harga tersebut.
Alamat aktif di sini merujuk pada dompet yang melakukan pengiriman atau penerimaan koin—sebuah sinyal dasar dari aktivitas pengguna.
Patut dicermati bahwa setelah menurun saat harga turun ke $75.000, harga BTC terhadap USD tetap rendah dalam hal aktivitas jaringan, bahkan ketika harganya naik lebih tinggi.
Indeks aktivitas jaringan—yang menggabungkan beberapa metrik on-chain seperti total UTXO, jumlah transaksi, dan ukuran blok—juga menunjukkan tren penurunan.
Ini berarti penggunaan aktual jaringan Bitcoin tidak mencerminkan antusiasme yang terlihat pada grafik harga menurut data dari CryptoQuant.
Biasanya, pergerakan harga yang kuat disertai dengan lonjakan permintaan. Saat ini, hubungan tersebut tidak terlihat. Selain itu, mempool—tempat di mana transaksi tertunda menunggu konfirmasi—hampir kosong.
Sekilas, hal ini mungkin terlihat positif, tetapi dalam konteks ini, justru menandakan rendahnya permintaan BTC terhadap USD.
Halaman : 1 2 Selanjutnya